Selasa, 13 Oktober 2015

5 MUTIARA HIKMAH HIJRAH RASULULLAH

5 MUTIARA HIKMAH HIJRAH RASULULLAH

jamalun21Selamat tahun baru 1435 H sahabat sekalian…
Hari ini adalah hari terakhir tahun 1434 H., besok  tanggal 1 Muharram adalah awal tahun baru Islam yang telah ditetapkan oleh Amirul mukminin Umar bin Khattab ra. . Peristiwa agung yang dijadikan tonggak penetapan penanggalan Islam oleh khalifah Umar ra. pada waktu itu adalah HIJRAH Nabi saw dan para shahabatnya  dari Mekkah ke Yatsrib yang kemudian dikenal  dengan Madinah al munawwarah. Disebabkan agung, mulia dan istimewanya hijrah itulah,  saya pada tulisan kali ini ingin berbagi bersama shahabat sekalian 5 mutiara hikmah dari Hijrah Rasulullah saw. (tentunya selain 5 tersebut masih banyak hikmah lain yang bisa kita gali):
Pertama,  Adanya konspirasi kaum kafir quraisy (untuk membunuh Nabi) sebelum Beliau berangkat hijrah ke Madinah. Para pembesar quraisy sepakat agar seluruh kabilah mengutus pemuda pilihan untuk membunuh Rasulullah saw., namun dengan perlindungan Allah swt. Rasulullah berhasil keluar rumah tanpa terlihat oleh para pemuda tersebut. Allah menutup pandangan mereka sebagaimana dalam salah satu ayat yang dibaca Rasul tatkala keluar rumah yaitu QS. Yaasiin (36) : 9.
Hikmah pertama yang bisa kita jadikan pelajaran bahwa dalam  setiap amal/ tujuan yang baik pastilah ada ATHG (ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan), dan ATHG itu akan  tersingkirkan /  terlewati bila kita kerja  sungguh-sungguh disertai keimanan yang  kokoh dan keikhlasan yang murni. Dengan idzin Allah “Badai pasti Berlalu”.
Kedua, Rasulullah saw memerintahkan Ali ra. selain untuk menggantikan posisinya di tempat tidur juga untuk mengembalikan barang titipan orang-orang mekkah. Kebencian dan permusuhan orang-orang kafir quraisy tidak melunturkan sedikitpun kepercayaan mereka kepa Nabi yang terkenal sebagai “Al Amiin/ yang terpercaya”, sehingga banyak dari mereka yang menitipkan barang-barang berharga kepada Muhammad saw.
Hikmah besar kedua yang harus kita contoh  dari Beliau saw. adalah “Amanah adalah harga mati” yang tidak bisa ditawar-tawar dan tidak boleh hilang kapan dimana dan dalam kondisi apapun.
Ketiga, Dalam upaya menjaga dan menyebarkan dakwah Islam Rasulullah saw. pun tetap melakukan upaya-upaya (sebab-sebab) yang sesuai dengan SUNNATULLAH.  Antara lain: Saat berangkat hijrah bersama Abu Bakar ra. Rasulullah saw. mengupah pemandu agar melewati jalan yang tidak biasa dilewati banyak orang,  Abu bakar memerintahkan putranya  Abdullah bin Abu Bakar  untuk mencari berita tentang  orang-orang quraisy,  memerintahkan pelayannya Amir bin Fuhairah untuk menggembalakan kambing (untuk menghapus jejak perjalanan Beliau), sedangkan Asma’ binti Abu Bakar bertugas membawakan makanan, dll.
Hikmah ketiga adalah bahwa dalam upaya menggapai cita-cita  baik yang bersifat “duniawi” (seperti bekerja mencari nafkah, bermasyarakat, dll.)  maupun “ukhrawi” (seperti dakwah, jihad, amar makruf nahi munkar, dll.) haruslah tetap sesuai dengan SUNNATULLAH.
Keempat,   saat Nabi saw mampir ke gua tsur ada pelajaran tentang indahnya cintapertolongan Allah melalui tentaraNYA yang ada di langit dan di bumi, serta kedahsyatan keyakinan dan perasaan “Ma’iyatullah/ Kebersamaan Allah”.
Kecintaan Abu Bakar ra terlihat antara lain; tatkala hendak masuk gua Abu Bakar ra. berkata kepada Nabi saw. “Tetaplah di tempatmu wahai Rasulullah, hingga aku memastikan dan memeriksa  gua ini aman untukmu” sampai dua kali Abu Bakar memeriksanya. Setelah dirasa aman, ia pun berkata: “Masuklah wahai Rasulullah”. Saat beliau berdua telah masuk gua, Allah swt memerintahkan tentaraNYA  yaitu laba-laba untuk membuat rumah hingga menutupi pintu gua, dan Allah juga perintahkan dua  ekor merpati untuk bertelur dan mengeraminya di antara sarang laba-laba dan pohon. Sehingga orang-orang yang mengejar dan telah sampai didepan pintu gua pun ragu dan batal untuk masuk atau menengoknya. Dan yang lebih hebat lagi adalah tatkala Abu Bakar merasa khawatir kalau sampai orang-orang kafir mengetahui dan menangkap Nabi, sampai air matanya menetes di pipi Nabi lalu ditanya: “Kenapa engkau menangis wahai Abu Bakar?”, Abu Bakar menyampaikan kekhawatirannya. Rasulullah kemudian bersabda: “….wahai Abu Bakar ..Laa tahzan/ Jangan bersedih …sesungguhnya Allah bersama kita”, dan selamatlah beliau berdua sebagaimana diabadikan Allah dalam QS. 9:40.
Hikmah keempat adalah pentingnya kita untuk menjaga kecintaan pada Allah dan RasulNYA, menyehatkan keyakinan kita pada Allah dan tentaraNYAyang ada di langit dan bumi serta selalu menjaga perasaan “ma’iyatullah .
Kelima,  Hijrah (dalam arti al. memindahkan mabes ke Madinah) adalah titik tolak perjuangan dakwah Rasulullah hingga mendapatkan Basis Geografis dan Basis Massa  yang kondusif  dan sangat produktif. Sehingga setelah sepuluh tahun  berada pada periode Madaniyah turunlah ayat 3 dari surat al Maidah : “…..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu……”. Ya…dakwah Rasulullah saw. telah berada pada puncak kesempurnaannya.
Hikmah kelima adalah untuk hasil yang berbeda kita harus melakukan yang berbeda, untuk menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan positif yang baru  ataumeninggalkan kebiasaan-kebiasaan negatif  yang lama sangatlah diperlukan Hijrah (sebagaimana kisah taubatnya pembunuh 99 orang). Demikian pula untuk bisa terus bertumbuh menjadi lebih baik, lebih berkelas, lebih shalih dan lebih bertaqwa pastinya sangatlah diperlukan Hijrah.
Selamat berhijrah….
  • Dari JAHILIYAH Menuju ISLAMIYAH
  • Dari KUFUR Menuju IMAN
  • Dari SYIRIK Menuju TAUHID
  • Dari DHALIM Menuju ADIL
  • Dari BATHIL Menuju AL HAQ
  • Dari NIFAQ Menuju ISTIQAMAH
  • Dari MAKSIAT Menuju TAAT
  • Dari HARAM Menuju HALAL
  • Dari INDIVIDUALIS  Menuju  UKHUWAH ISLAMIYAH, dll.

Salam Spirit,
Muhammad Zubairi
(Motivator Spiritual Termuda di Indonesia)
untuk bisa ngobrol dengan saya, silakan Follow me
@m_zubairi                       on Twitter
Muhammad Zubairi        on FB, n kunjungi
www.zubairitrainer.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar