PEMIMPIN. KEPEMIMPINAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN ILMU
1. Pembukaan
الحمد
لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد وعلى
آله وأصحابه أجمعين.
Amma ba’du,
Hadirin sekalian, para guru, peserta didik, dan jamaah yang
dirahmati Allah.
Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas
nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk berkumpul dalam kajian ilmiah bertema “Kepemimpinan”.
Tema ini sangat penting, karena tanpa kepemimpinan, kehidupan manusia akan
kacau, dan tanpa pemimpin yang baik, umat akan tersesat dari jalan kebenaran.
2. Pengertian Pemimpin
Secara bahasa, pemimpin berasal dari kata “pimpin”
yang berarti menuntun, membimbing, dan mengarahkan.
Secara istilah, pemimpin adalah seseorang yang mampu memengaruhi, membimbing,
mengarahkan, dan mengatur orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan peran pemimpin:
وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا
يُوقِنُونَ
(QS. As-Sajdah: 24)
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan meyakini
ayat-ayat Kami.”
3. Pengertian Pemimpin Formal
Pemimpin
formal adalah orang yang mendapatkan kedudukan kepemimpinan secara resmi,
melalui jabatan, struktur organisasi,
atau amanah negara.
Contoh: presiden, gubernur, kepala sekolah, ketua organisasi.
4. Pengertian Pemimpin Non-Formal
Pemimpin non-formal adalah orang yang diikuti karena
pengaruh pribadinya, bukan karena jabatan.
Contoh: tokoh masyarakat, ulama, sesepuh, atau bahkan teman sebaya yang
dijadikan panutan.
Rasulullah ﷺ juga merupakan pemimpin formal
(kepala negara Madinah) sekaligus non-formal (pembimbing umat dengan
keteladanan).
5. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan cara yang diridai Allah.
Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّهَا
أَمَانَةٌ، وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ
(HR. Muslim, no.
1825)
“Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah amanah. Dan pada hari kiamat ia akan
menjadi kehinaan dan penyesalan…”
6. Fungsi Pemimpin
1. Mengarahkan
tujuan.
2. Mengatur sumber
daya.
3. Menjadi teladan
(uswah).
4. Mengambil
keputusan.
5. Mengayomi dan
melindungi rakyat/anggota.
Dalil:
النَّبِيُّ
أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ
(QS. Al-Ahzab: 6)
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri.”
7. Tugas Pemimpin
1. Menjaga agama.
2. Menegakkan
hukum.
3. Mensejahterakan
umat.
4. Mengatur
hubungan sosial.
5. Menjaga
keadilan.
8. Tanggung Jawab Pemimpin
Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ
عَنْ
رَعِيَّتِهِ
(HR. Bukhari dan
Muslim)
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai
pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
9. Ciri Pemimpin Ideal
1. Adil.
2. Amanah.
3. Cerdas
(fathanah).
4. Berwibawa.
5. Mencintai
rakyatnya.
6. Mengutamakan
musyawarah.
10. Syarat Utama Menjadi Pemimpin
Menurut ulama fiqh siyasah, syarat pemimpin:
- Muslim.
- Berilmu.
- Berakhlak
mulia.
- Memiliki
kemampuan manajerial.
- Disetujui
umat.
Dalil:
وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
(QS. Ali Imran: 159)
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”
11. Keuntungan Menjadi Pemimpin
1. Menjadi wasilah
pahala jika adil.
2. Dicintai rakyat.
3. Dicatat sebagai
amal jariyah.
Hadis:
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللَّهُ … إِمَامٌ عَادِلٌ
(HR. Bukhari dan
Muslim)
“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah… salah satunya pemimpin yang
adil.”
12. Risiko Menjadi Pemimpin
1. Tanggung jawab
berat di akhirat.
2. Berpotensi salah
kelola → dosa.
3. Bisa menjadi
fitnah dunia.
13. Pahala Menjadi Pemimpin
Jika adil → termasuk naungan Allah di akhirat.
Jika menegakkan amanah → pahala jariyah.
14. Hak Pemimpin
- Dihormati.
- Dipatuhi
selama tidak maksiat.
- Didukung
rakyatnya.
Dalil:
أَطِيعُوا
اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
TAATLAH KEPADA ALLAH,
TAATLAH KEPADA RASULULLAH DAN KEPADA PEMIMPIN DI ANTARAMU
(QS. An-Nisa: 59)
15. Kewajiban Pemimpin
- Menegakkan
keadilan.
- Mengayomi
rakyat.
- Menjadi
pelayan umat.
16. Hikmah Adanya Pemimpin
- Terjaganya
keteraturan.
- Menyatukan
umat.
- Melindungi
yang lemah.
17. Akibat Jika Tidak Ada Pemimpin
- Kekacauan
sosial.
- Hilangnya
keadilan.
- Rakyat
terpecah.
Hadis:
إِذَا
خَرَجَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ
(HR. Abu Dawud, no.
2608)
“Jika tiga orang bepergian, hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai
pemimpin.”
Jika dalam perjalanan saja diwajibkan ada pemimpin, apalagi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
18. Penutup
Hadirin sekalian, dari paparan ini jelaslah bahwa
kepemimpinan dalam Islam adalah amanah besar. Pemimpin bukan sekadar posisi,
tetapi tanggung jawab dunia-akhirat. Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar
Allah selalu memberi kepada kita pemimpin yang adil, bijak, dan diridai-Nya.
اللَّهُمَّ
وَلِّ أُمُوْرَنَا خِيَارَنَا، وَلاَ تُوَلِّ أُمُوْرَنَا شِرَارَنَا
Semoga Allah menjaga bangsa kita dengan kepemimpinan yang
amanah.
والله
أعلم بالصواب.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar