Kamis, 09 Oktober 2025

DOA SETELAH TAHYAT AKHIR SEBELUM SALAM DALAM SHALAT

 

DOA SETELAH TAHYAT AKHIR SEBELUM SALAM DALAM SHALAT

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ،

وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

YA ALLAH,

 AKU BERLINDUNG KEPADA-MU DARI SIKSA NERAKA,

DARI SIKSA KUBUR,

DARI FITNAH KEHIDUPAN DAN FITNAH KEMATIAN,

SERTA DARI KEBURUKAN FITNAH AL-MASIH AD-DAJJAL."



Sabtu, 20 September 2025

PENTINGNYA INFAK BAGI DIRI, MASYARAKAT, BANGSA ,NEGARA DAN AGAMA

 


Tema: Pentingnya Infak dalam Kehidupan Muslim


1. Pembukaan

الحمد لله الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ، وَالصَّلَاةُ

وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad , keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

 

2. Pengertian Infak

Infak adalah mengeluarkan sebagian harta di jalan Allah untuk kepentingan pribadi yang bernilai ibadah maupun untuk kepentingan sosial dan agama.


3. Dasar Hukum Perintah Berinfak

Allah berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ

اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا بَيۡعٌ فِيۡهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ  ؕ

 وَالۡكٰفِرُوۡنَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ

(QS. Al-Baqarah: 254)

“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, persahabatan, dan syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.”


4. Latar Belakang Pentingnya Infak

Infak penting karena:

  • Menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah.
  • Menjaga keseimbangan sosial dan mengurangi kesenjangan antara si miskin dengan si kaya.
  • Menjadi bukti iman dan kepedulian sesama.

 

 

Rasulullah bersabda:

أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ
(HR. Bukhari no. 1419; Muslim no. 1032)

“Sedekah yang paling utama adalah engkau bersedekah ketika engkau sehat dan sangat menginginkan harta itu.”


5. Manfaat Infak dipandang dari sudut :

  1. Sosiologi: mempererat ukhuwah, mengurangi kesenjangan.

·       Infak merupakan bentuk tolong menolong dalam kebaikan dan takwa untuk mengatasi masalah Bersama.

·       Ini sesuai dengan perintah Allah surat al-Maidah ayat 2:

·       وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ

·       وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

·       Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

  1. Ekonomi: menggerakkan roda perekonomian umat.

·       ﴿خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا﴾
(QS. At-Taubah: 103)

·       “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu engkau membersihkan dan menyucikan mereka.”

  •  
  1. Religi: sarana taqarrub kepada Allah.

·  QS. Al-Baqarah: 272

·  وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ

·  إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

  •  “Apa saja kebaikan yang kalian infakkan, maka (pahalanya) adalah untuk diri kalian sendiri. Dan kalian tidak berinfak kecuali untuk mencari wajah Allah.
  • Apa saja kebaikan yang kalian infakkan, niscaya akan diberikan balasannya kepada kalian, dan kalian tidak akan dizalimi.”
  • ➡️ Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama berinfak adalah mencari wajah Allah (ibtighā’a wajhiLlāh), yaitu bentuk tertinggi dari taqarrub ilallah.
  1. Psikologi: menumbuhkan ketenangan batin.
  2. Hankam: memperkuat solidaritas umat, mencegah kriminalitas akibat kemiskinan.

6. Sikap Muslim terhadap Ajaran Infak

Seorang muslim harus ikhlas, sabar, dan tidak mengungkit pemberiannya.

﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ﴾
(QS. Al-Baqarah: 264)

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian merusak sedekah kalian dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima.”


7. Cara Berinfak

1)   Ikhlas karena Allah.

Surat Al-Baqarah Ayat 264

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ

  • Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia
  •  

2)   Mendahulukan untuk keluarga, fakir miskin, dakwah, dan jihad.

3)   Memberikan yang terbaik, bukan yang buruk.

وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ
(QS. Al-Baqarah: 267)

“Janganlah kalian memilih yang buruk-buruk untuk kalian infakkan.”


8. Keuntungan Orang yang Mau Berinfak

Rasulullah bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
“Harta tidak akan berkurang karena sedekah.”

(HR. Muslim no. 2588)

 


9. Pahala Berinfak

﴿مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ﴾
“Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261)

 


10. Ancaman bagi yang Tidak Mau Infak

QS. Āli ‘Imrān: 180

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

 “Jangan sekali-kali orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka menyangka bahwa sifat kikir itu baik bagi mereka. Sebenarnya itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu kelak akan dikalungkan di leher mereka pada hari kiamat.


11. Ide Manajemen Infak Zaman Sekarang & Mendatang

·       Membentuk lembaga infak profesional berbasis syariah.

·       Transparansi laporan keuangan.

·       Memanfaatkan teknologi digital (aplikasi, e-wallet, blockchain syariah).

·       Fokus pada pemberdayaan ekonomi umat.


12. Hasil jika Infak Dikelola Profesional

·       Umat mandiri secara ekonomi.

·       Lahir UMKM syariah.

·       Pendidikan, kesehatan, dakwah berkembang.

·       Menjadi kekuatan umat Islam di dunia.


13. Hikmah Adanya Infak

  • Menghapus dosa.
  • Menumbuhkan kasih sayang.
  • Menjadi investasi akhirat.

14. Problematika Infak

  • Rendahnya kesadaran umat.
  • Penyalahgunaan dana.
  • Lemahnya manajemen lembaga.

15. Solusi Problematika Infak

  • Edukasi berkelanjutan.
  • Penguatan lembaga amil profesional.
  • Transparansi berbasis teknologi.

16. Simpulan

Infak bukan hanya ibadah individu, tapi juga solusi sosial, ekonomi, dan pertahanan umat.


17. Saran

Mari jadikan infak sebagai budaya dan dikelola profesional, agar manfaatnya besar untuk umat.


 

 

18. Closing Statement

Rasulullah bersabda:

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
(HR. Bukhari no. 1417; Muslim no. 1016)

“Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan (bersedekah) separuh kurma.”

Semoga kita menjadi hamba Allah yang gemar berinfak dan meraih kebahagiaan dunia akhirat.

وَاللَّهُ الْمُوَفِّقُ إِلَى سَوَاءِ السَّبِيلِ.
والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

 

 BANJARNEGARA, 20 SEPTEMBER 2025

Kamis, 18 September 2025

PEMIMPIN. KEPEMIMPINAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN ILMU

 


PEMIMPIN. KEPEMIMPINAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM DAN ILMU



1. Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Amma ba’du,

Hadirin sekalian, para guru, peserta didik, dan jamaah yang dirahmati Allah.
Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita bersyukur kepada Allah Ta’ala atas nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk berkumpul dalam kajian ilmiah bertema “Kepemimpinan”. Tema ini sangat penting, karena tanpa kepemimpinan, kehidupan manusia akan kacau, dan tanpa pemimpin yang baik, umat akan tersesat dari jalan kebenaran.


2. Pengertian Pemimpin

Secara bahasa, pemimpin berasal dari kata “pimpin” yang berarti menuntun, membimbing, dan mengarahkan.
Secara istilah, pemimpin adalah seseorang yang mampu memengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan mengatur orang lain untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan peran pemimpin:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

(QS. As-Sajdah: 24)

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan meyakini ayat-ayat Kami.”


3. Pengertian Pemimpin Formal

Pemimpin formal adalah orang yang mendapatkan kedudukan kepemimpinan secara resmi, melalui jabatan, struktur organisasi,
atau amanah negara.
Contoh: presiden, gubernur, kepala sekolah, ketua organisasi.


4. Pengertian Pemimpin Non-Formal

Pemimpin non-formal adalah orang yang diikuti karena pengaruh pribadinya, bukan karena jabatan.
Contoh: tokoh masyarakat, ulama, sesepuh, atau bahkan teman sebaya yang dijadikan panutan.

Rasulullah juga merupakan pemimpin formal (kepala negara Madinah) sekaligus non-formal (pembimbing umat dengan keteladanan).


5. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan cara yang diridai Allah.
Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah.

Rasulullah bersabda:

إِنَّهَا أَمَانَةٌ، وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ
(HR. Muslim, no. 1825)
“Sesungguhnya kepemimpinan itu adalah amanah. Dan pada hari kiamat ia akan menjadi kehinaan dan penyesalan…”


6. Fungsi Pemimpin

1. Mengarahkan tujuan.

2. Mengatur sumber daya.

3. Menjadi teladan (uswah).

4. Mengambil keputusan.

5. Mengayomi dan melindungi rakyat/anggota.

Dalil:

النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ
(QS. Al-Ahzab: 6)
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin daripada diri mereka sendiri.”


7. Tugas Pemimpin

1. Menjaga agama.

2. Menegakkan hukum.

3. Mensejahterakan umat.

4. Mengatur hubungan sosial.

5. Menjaga keadilan.


 

8. Tanggung Jawab Pemimpin

Rasulullah bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

عَنْ رَعِيَّتِهِ
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”


9. Ciri Pemimpin Ideal

1. Adil.

2. Amanah.

3. Cerdas (fathanah).

4. Berwibawa.

5. Mencintai rakyatnya.

6. Mengutamakan musyawarah.


10. Syarat Utama Menjadi Pemimpin

Menurut ulama fiqh siyasah, syarat pemimpin:

  • Muslim.
  • Berilmu.
  • Berakhlak mulia.
  • Memiliki kemampuan manajerial.
  • Disetujui umat.

Dalil:

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ
(QS. Ali Imran: 159)
“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.”


11. Keuntungan Menjadi Pemimpin

1. Menjadi wasilah pahala jika adil.

2. Dicintai rakyat.

3. Dicatat sebagai amal jariyah.

Hadis:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ … إِمَامٌ عَادِلٌ
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah… salah satunya pemimpin yang adil.”


12. Risiko Menjadi Pemimpin

1. Tanggung jawab berat di akhirat.

2. Berpotensi salah kelola → dosa.

3. Bisa menjadi fitnah dunia.


13. Pahala Menjadi Pemimpin

Jika adil → termasuk naungan Allah di akhirat.
Jika menegakkan amanah → pahala jariyah.


14. Hak Pemimpin

  • Dihormati.
  • Dipatuhi selama tidak maksiat.
  • Didukung rakyatnya.

Dalil:

أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
TAATLAH KEPADA ALLAH, TAATLAH KEPADA RASULULLAH DAN KEPADA PEMIMPIN DI ANTARAMU

(QS. An-Nisa: 59)


15. Kewajiban Pemimpin

  • Menegakkan keadilan.
  • Mengayomi rakyat.
  • Menjadi pelayan umat.

16. Hikmah Adanya Pemimpin

  • Terjaganya keteraturan.
  • Menyatukan umat.
  • Melindungi yang lemah.

17. Akibat Jika Tidak Ada Pemimpin

  • Kekacauan sosial.
  • Hilangnya keadilan.
  • Rakyat terpecah.

Hadis:

إِذَا خَرَجَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ
(HR. Abu Dawud, no. 2608)
“Jika tiga orang bepergian, hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai pemimpin.”

Jika dalam perjalanan saja diwajibkan ada pemimpin, apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


18. Penutup

Hadirin sekalian, dari paparan ini jelaslah bahwa kepemimpinan dalam Islam adalah amanah besar. Pemimpin bukan sekadar posisi, tetapi tanggung jawab dunia-akhirat. Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar Allah selalu memberi kepada kita pemimpin yang adil, bijak, dan diridai-Nya.

اللَّهُمَّ وَلِّ أُمُوْرَنَا خِيَارَنَا، وَلاَ تُوَلِّ أُمُوْرَنَا شِرَارَنَا

Semoga Allah menjaga bangsa kita dengan kepemimpinan yang amanah.

والله أعلم بالصواب.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

DALIL BERDOA SETELAH TAHYAT AKHIR , SEBELUM SALAM, DALAM SHALAT

 

DALIL BERDOA SETELAH TAHYAT AKHIR , SEBELUM SALAM, DALA SHALAT

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ، ثُمَّ يَقُولُ:

ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ أَحَدُكُم مِّنَ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُوَ بِهِ

"DARI IBNU MAS‘UD, IA BERKATA: RASULULLAH MENGAJARKAN KAMI TASYAHHUD,

 KEMUDIAN BELIAU BERSABDA:

‘KEMUDIAN HENDAKLAH SALAH SEORANG DI ANTARA KALIAN MEMILIH DOA YANG IA SUKAI, LALU BERDOALAH DENGANNYA.’"

(HR. AL-BUKHĀRĪ NO. 835, MUSLIM NO. 402).

 

DOA SETELAH TAHYAT AKHIR

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ،

وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

YA ALLAH,

 AKU BERLINDUNG KEPADA-MU DARI SIKSA NERAKA,

DARI SIKSA KUBUR, DARI FITNAH KEHIDUPAN DAN KEMATIAN,

SERTA DARI KEBURUKAN FITNAH AL-MASIH AD-DAJJAL."

(HR. MUSLIM NO. 588, ABU DAWUD NO. 982, AN-NASA’I NO. 1310)

 

HIKMAH HADIS :

NABI MEMERINTAHKAN AGAR BERDOA TAMBAHAN

 SETELAH TAHYAT AKHIR SEBELUM SALAM,

 ITU MENUNJUKKAN BAHWA :

1.     SHOLAT ITU HAL YAG SANGAT SAKRAL DAN SERIUS

2.     PERLU MEMBINA HUBUNGAN SELEKAT MUNGKIN DENGAN ALLAH BERLAMA-LAMA

3.     ADA 4 HAL YANG SANGAT MEMBAHAYAKAN, SEHINGGA  PERLU PERLINDUNGAN ALLAH DALAM SHOLAT

4.     INI PESAN YG SANGAT PENTING DAN HARUS DILAKSANAKAN

 

 

PEMBAHASAN ISI DOA :

PERTAMA

YA ALLAH, AKU BERLINDUNG PADAMU  DARI SIKSA NERAKA JAHANAM

 

KEADAAN DI NERAKA :

SURAT ANNISA’ 56

اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِنَا سَوۡفَ نُصۡلِيۡهِمۡ نَارًا ؕ

كُلَّمَا نَضِجَتۡ جُلُوۡدُهُمۡ بَدَّلۡنٰهُمۡ جُلُوۡدًا غَيۡرَهَا

لِيَذُوۡقُوا الۡعَذَابَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَزِيۡزًا حَكِيۡم

 

ANNISA’ 56

SUNGGUH, ORANG-ORANG YANG KAFIR KEPADA AYAT-AYAT KAMI,

KELAK AKAN KAMI MASUKKAN KE DALAM NERAKA.

SETIAP KALI KULIT MEREKA HANGUS,

KAMI GANTI DENGAN KULIT YANG LAIN,

AGAR MEREKA MERASAKAN AZAB.

 SUNGGUH, ALLAH MAHA-PERKASA, MAHABIJAKSANA.

 

 PENYEBAB MASUK NERAKA JAHANAM

AL-A’RAF : 179

وَلَـقَدۡ ذَرَاۡنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيۡرًا مِّنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ‌ ‌ۖ

لَهُمۡ قُلُوۡبٌ لَّا يَفۡقَهُوۡنَ بِهَا

وَلَهُمۡ اَعۡيُنٌ لَّا يُبۡصِرُوۡنَ بِهَا

وَلَهُمۡ اٰذَانٌ لَّا يَسۡمَعُوۡنَ بِهَا ؕ

اُولٰۤٮِٕكَ كَالۡاَنۡعَامِ بَلۡ هُمۡ اَضَلُّ‌ ؕ اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡغٰفِلُوۡنَ

DAN SUNGGUH, AKAN KAMI ISI NERAKA JAHANAM BANYAK DARI KALANGAN JIN DAN MANUSIA. SEBAB :

1. MEREKA MEMILIKI HATI, TETAPI TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MEMAHAMI (AYAT-AYAT ALLAH)

2.  DAN MEREKA MEMILIKI MATA (TETAPI) TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MELIHAT (TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH),

3. DAN MEREKA MEMPUNYAI TELINGA (TETAPI) TIDAK DIPERGUNAKANNYA UNTUK MENDENGARKAN (AYAT-AYAT ALLAH).

4.  MEREKA SEPERTI HEWAN TERNAK, BAHKAN LEBIH SESAT LAGI.

5.  MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG LENGAH.

 

KEDUA,

YA ALLAH

AKU BERLINDUNG PADAMU, DARI SIKSA KUBUR

 

DALIL ADANYA SIKSA KUBUR :

DIRIWAYATKAN DARI SAHABAT ‘UTSMAN BELIAU BERKATA,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا فَرَغَ مِنْ دَفْنِ الْمَيِّتِ وَقَفَ عَلَيْهِ

فَقَالَ اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ

APABILA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM TELAH SELESAI

DARI MENGUBURKAN MAYIT, BELIAU BERDIRI DI SISI MAKAM LALU  BERKATA,:

 ‘MINTAKANLAH AMPUNAN UNTUK SAUDARA KALIAN,

DAN MOHONKANLAH KETEGUHAN UNTUKNYA,

KARENA SESUNGGUHNYA SEKARANG IA SEDANG DITANYA

(HR. ABU DAWUD NO. 3221, AL-HAKIM 1: 370).

 

HADIS DARI IBNU ABBAS RADHIYALLAHU ‘ANHUMA

مَرَّ النَّبِيُّ ﷺ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ: إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ،

أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ،

وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ

“RASULULLAH MELEWATI DUA KUBURAN, LALU BERSABDA:

 SESUNGGUHNYA KEDUANYA SEDANG DIAZAB,

DAN TIDAKLAH DIAZAB KARENA DOSA BESAR (MENURUT MEREKA).

YANG SATU KARENA TIDAK MENJAGA DIRI DARI AIR KENCING,

DAN YANG LAIN KARENA SUKA MENGADU DOMBA.’”

HR. BUKHARI NO. 218, MUSLIM NO. 292

 

KETIGA

DARI FITNAH KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

 

FITNAH KEHIDUPAN ANTARA LAIN BERUPA :

1. UJIAN DARI JIN , IBLIS, SETAN

2. UJIAN DARI NAPSU, BENCANA ALAM, PENYAKIT

3. MASALAH POLITIK EKONOMI HANKAM

4. MASALAH KELUARGA , TETANGGA, LAHIR BATIN

5. MASALAH KERUSUHAN, PERANG, FITNAH,ANCAMAN , DLL

 

FITNAH KEMATIAN ANTARA LAIN BERUPA :

1. PROSES KEMATIAN YANG SULIT

2. PERTANYAAN KUBUR, SIKSA KUBUR

3. MASIH DICACI MAKI SETELAH MATI

4. HURU HARA KIAMAT,

5. PROSES YAUMIL HISAB YANG LAMA

6. SIKSA NERAKA

 

KE-EMPAT :

DARI KEBURUKAN FITNAH MASIHID-DAJJAL

 

Maksud Kalimat

·     المسيح الدجال” → Dajjal adalah seorang manusia di akhir zaman yang diberi kemampuan luar biasa untuk menipu manusia dengan fitnah terbesar sejak penciptaan Adam.

·     شر فتنة” →  keburukan fitnah yang ditimbulkan oleh Dajjal, yaitu ujian iman yang paling dahsyat.

·     SIAPA YANG BERJUMPA DENGAN DAJJAL, IMAN LANGSUNG LEBUR

·     Makna doa: kita memohon perlindungan kepada Allah agar tidak tersesat, terpedaya, atau menjadi pengikut Dajjal ketika ia muncul.

PERILAKU DAJJAL :

·     Mengaku sebagai tuhan → Dajjal berkata: “Aku adalah Rabb kalian” (HR. Ibn Majah no. 4077, sahih).

·     Menunjukkan ‘mukjizat’ palsu → bisa menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, membawa surga & neraka palsu (HR. Muslim no. 2937).

·     Menghidupkan orang mati (tipuan) → dengan bantuan setan untuk menipu manusia.

·     Menguasai harta & pangan → siapa yang ikut, diberi kecukupan; siapa menolak, dibuat kelaparan.

·     📌 Semua ini adalah fitnah akidah, karena hanya orang beriman yang kokoh tauhidnya yang selamat dari tipuannya

 

 

Nabi bersabda:

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ، قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ:

مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ

مِنَ الدَّجَّالِ.

Dari ‘Imrān bin Ḥuṣain radhiyallāhu ‘anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:

“Sejak Allah menciptakan Adam hingga terjadinya kiamat, tidak ada makhluk yang lebih besar fitnahnya daripada Dajjal.”
(HR. Muslim, no. 2946)

 

 

Hikmah Hadis

·     Peringatan akan fitnah terbesar → agar umat Islam bersiap menghadapi ujian iman akhir zaman.

·     Menegaskan pentingnya doa → perlindungan dari Dajjal wajib dimohon setiap shalat.

·     Menjaga tauhid → siapa yang teguh dengan kalimat lā ilāha illallāh, tidak akan tertipu dengan keajaiban Dajjal.

·     Motivasi untuk menuntut ilmu agama → karena hanya orang yang tahu akidah sahih yang bisa membedakan hak dan batil