Selasa, 02 Desember 2025

AKIBAT TIDAK MAU DAKWAH

 

                                                                 AKIBAT TIDAK MAU DAKWAH

                                              DISUSUN KEMBALI OLEH : WIWIN PURWOSETIONO

Berikut adalah hadis sahih dan penjelasan lengkap mengenai ancaman bila manusia meninggalkan dakwah/amar ma’ruf nahi munkar hingga akhirnya dikuasakan penguasa zalim.


📌 1. Hadis-Hadis Sahih yang Menjelaskan Akibat Meninggalkan Dakwah

❶ Hadis Sahih – Penguasa Zalim Akan Menguasai Kalian

HR. At-Tirmidzi (Sahih menurut Al-Albani)

النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:

"إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ"

Artinya:
"Sesungguhnya jika manusia melihat orang zalim, namun mereka tidak mencegahnya, hampir-hampir Allah akan menimpakan hukuman kepada mereka secara menyeluruh."

Ini dalil paling jelas bahwa meninggalkan dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, akan menyebabkan lahirnya kezaliman sebagai hukuman kolektif.


❷ Hadis Sahih – Diangkat Pemimpin Zalim Bila Kebaikan Ditinggalkan

HR. Ibn Majah (Hasan/Sahih li ghairihi – Al-Albani)

رَسُولُ اللهِ ﷺ قَالَ:

"مَا تَرَكَ قَوْمٌ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ، إِلَّا لَمْ يُقْبَلْ مِنْهُمْ عَمَلٌ، وَلَا تُرِعْ رُفِعَتْ لَهُمْ دَعْوَةٌ، وَلَا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ شِرَارُهُمْ"

Artinya:
"Tidaklah suatu kaum meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar, kecuali amalan mereka tidak diterima, doa mereka tidak diangkat, dan orang-orang jahat akan dikuasakan atas mereka."

Inilah yang Anda tanyakan: jika manusia tidak menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, Allah memberikan pemimpin yang jahat/ zalim.


📌 2. Penjelasan Makna Hadis

1. Amar ma’ruf nahi munkar adalah tameng masyarakat

Jika masyarakat berhenti menegur kezaliman, maksiat, dan kemungkaran, maka Allah mencabut penjagaan-Nya.

2. Kezaliman pemimpin adalah akibat dosa kolektif

– Ketika masyarakat diam, tidak berdakwah, tidak peduli
→ Allah biarkan pemimpin zalim lahir dan berkuasa.
Pemimpin zalim adalah cermin moral masyarakat.

3. Misi dakwah bukan hanya tugas ulama

Semua Muslim punya peran sesuai kemampuan:

  • dengan lisan,
  • dengan tulisan,
  • dengan kekuasaan,
  • atau minimal dengan hati.

Ketika semua diam, kezaliman berkembang.


📌 3. Contoh Realitas

Contoh 1: Masyarakat yang membiarkan riba, korupsi, maksiat

Tidak ada yang menasihati →
Koruptor merajalela →
Negara dipimpin oleh pejabat korup →
Harta rakyat dilahap, rakyat sengsara.

Contoh 2: Lingkungan kerja

Melihat kemunkaran tapi dibiarkan →
Yang jujur disingkirkan →
Yang zalim dan licik naik jabatan →
Maka kezaliman terjadi karena diamnya manusia.

Contoh 3: Keluarga

Orang tua tidak mendidik anak →
Membiarkan kemaksiatan →
Anak tumbuh liar →
Ini juga bentuk “penguasa zalim” di tingkat keluarga.


📌 4. Pesan Moral dari Hadis

  1. Setiap Muslim wajib berdakwah sesuai kemampuan.
    Tidak harus ceramah, bisa dengan:
  • menasihati lembut,
  • menulis konten edukatif,
  • menjadi teladan.
  1. Diam terhadap kezaliman adalah dosa kolektif.
  2. Tidak ada netral dalam kebenaran.
    Diam = menyetujui kemaksiatan.
  3. Pemimpin zalim adalah ujian dan hukuman.
    Jika umat memperbaiki diri → Allah mengganti pemimpin dengan yang lebih baik.
  4. Dakwah adalah penjaga masyarakat.
    Tanpa itu, maksiat akan menguasai publik, dan Allah mengangkat penguasa yang jahat.

📌 5. Solusi Islami untuk Mencegah Penguasa Zalim

1. Hidupkan amar ma’ruf nahi munkar

Mulai dari:

  • keluarga,
  • tetangga,
  • teman kerja,
  • lingkungan masjid.

2. Perbaiki tauhid dan ibadah masyarakat

Pemimpin lahir dari kondisi umat.
Jika rakyat baik → Allah beri pemimpin baik.

3. Berdakwah dengan hikmah

Sesuai QS. An-Nahl:125:

  • Hikmah,
  • Mau’izhah hasanah,
  • Dialog yang baik.

4. Membina generasi muda

Karena pemimpin masa depan lahir dari anak muda hari ini.

5. Tidak mendukung kebatilan

Tidak membela pelaku maksiat, tidak ikut menyebarkan konten buruk, tidak diam saat melihat kezaliman.

6. Banyak berdoa

Doa keselamatan dari pemimpin zalim:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ جَوْرِ الْحُكَّامِ
"Ya Allah, lindungilah kami dari kezaliman para penguasa."


📌 6. Kesimpulan

Hadis sahih menegaskan:

Jika manusia meninggalkan dakwah → Allah kuasakan pemimpin zalim.

Diam terhadap maksiat → kezaliman menjadi rahmat (hukuman) kolektif.

Dakwah bukan hanya tugas ustadz, tapi seluruh Muslim.

Solusinya: hidupkan dakwah, perbaiki diri, perbaiki masyarakat, dan tidak membiarkan kemungkaran.

Naskah Kajian Dakwah Lengkap (1–2 Jam)

Judul: Bahaya Meninggalkan Dakwah dan Akibat Dikuasakan Pemimpin Zalim


Pendahuluan

Dakwah adalah kewajiban setiap Muslim sesuai kemampuan. Ketika dakwah ditinggalkan, amar ma’ruf nahi munkar padam, dan masyarakat terjerumus dalam kerusakan moral. Dalam kondisi inilah Rasulullah memperingatkan bahwa Allah dapat menguasakan penguasa yang zalim sebagai hukuman kolektif.


Dalil Utama Kajian

1. Hadis Sahih tentang Hukuman Kolektif

HR. At-Tirmidzi (Sahih):

"إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ مِنْهُ"

Artinya:

"Sesungguhnya apabila manusia melihat kezaliman namun tidak mencegahnya, hampir-hampir Allah menimpakan hukuman kepada mereka semua."

2. Hadis tentang Dikuasakan Orang-orang Jahat

HR. Ibn Majah (Hasan/Sahih li ghairihi):

"مَا تَرَكَ قَوْمٌ الْأَمْرَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيَ عَنِ الْمُنْكَرِ ... وَلَا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ شِرَارُهُمْ"

Artinya:

"Tidaklah suatu kaum meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, melainkan ... orang-orang jahat akan dikuasakan atas mereka."


Mengapa Dakwah Begitu Penting?

  1. Menjaga masyarakat dari kerusakan moral
  2. Menyelamatkan generasi muda
  3. Menjadi tanda iman
  4. Mendatangkan keberkahan dan perlindungan Allah

Akibat Meninggalkan Dakwah

  • Munculnya pemimpin zalim
  • Doa tidak diijabah
  • Amalan tidak diterima
  • Masyarakat dipenuhi kemaksiatan
  • Bencana sosial dan moral

Contoh Kasus Nyata

1. Korupsi yang dibiarkan → koruptor naik jabatan

2. Kemaksiatan dianggap biasa → generasi rusak

3. Diam saat melihat kezaliman → penguasa semakin menindas


Kewajiban Dakwah Sesuai Kemampuan

  1. Dengan hati (tingkatan paling lemah)
  2. Dengan lisan (nasihat dan pengajaran)
  3. Dengan tulisan (media sosial, artikel)
  4. Dengan kekuasaan (bagi yang memiliki otoritas)

Metode Dakwah Berdasarkan Al-Qur’an

QS. An-Nahl:125

  • Hikmah (ilmu dan kelembutan)
  • Mauizhah Hasanah (nasihat yang indah)
  • Mujadalah bil-lati hiya ahsan (dialog terbaik)

Pesan Moral Kajian

  • Diam terhadap kemunkaran sama dengan menyetujui
  • Kezaliman pemimpin adalah cermin masyarakat
  • Setiap Muslim memiliki peran dakwah
  • Dakwah bukan hanya ceramah, tapi juga akhlak

Solusi untuk Mencegah Dikuasai Penguasa Zalim

  1. Menghidupkan dakwah di rumah, masjid, pekerjaan, dan sosial
  2. Menjaga ibadah dan tauhid masyarakat
  3. Menguatkan pendidikan Islam anak dan remaja
  4. Menolak kemaksiatan dengan cara yang bijak
  5. Mendoakan keselamatan umat dari pemimpin zalim

Doa Perlindungan dari Penguasa Zalim

"اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ جَوْرِ الْحُكَّامِ"


Penutup dan Kesimpulan

Ketika dakwah hidup, masyarakat akan terjaga dan pemimpin yang lahir pun baik. Namun ketika dakwah mati, akan lahir pemimpin zalim sebagai hukuman dari Allah. Maka, dakwah adalah kebutuhan umat, bukan pilihan. Setiap Muslim wajib mengambil peran, sekecil apa pun.


(Untuk PPT dan poster dakwah, akan dibuat dalam langkah berikutnya.)

 

“KEWAJIBAN BERDAKWAH: DALIL, ANALISIS, HIKMAH, DAN KONDISI KEKINIAN” DISUSUN KEMBALI OLEH PURWOSETIONO

 

“KEWAJIBAN BERDAKWAH: DALIL, ANALISIS, HIKMAH, DAN KONDISI KEKINIAN”

                                DISUSUN KEMBALI OLEH : WIWIN PURWOSETIONO


🟦 1. PEMBUKAAN

الحمدُ للهِ رَبِّ العالَمِينَ، نَحمَدُهُ ونَستَعِينُهُ ونَستَغفِرُهُ، ونَعُوذُ باللهِ مِن شُرورِ أَنفُسِنا، ومِن سَيِّئَاتِ أَعمالِنا.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Segala puji bagi Allah… (lanjutkan dengan pembukaan standar khutbah).


🟦 2. PENGERTIAN DAKWAH

Secara bahasa:
الدَّعْوَةُ = ajakan, panggilan, seruan.

Secara istilah:
Mengajak manusia menuju kebaikan, tauhid, ketaatan, dan syariat Allah, serta menjauhkan mereka dari kesyirikan, maksiat, dan kerusakan.


🟦 3. MENGAPA KITA HARUS BERDAKWAH?

A. Karena itu perintah Allah dan Rasul.

B. Karena manusia secara fitrah butuh petunjuk.

C. Karena kerusakan moral, sosial, ekonomi, politik tidak bisa diperbaiki tanpa dakwah.

D. Karena dakwah adalah tanda cinta kita kepada umat manusia.


🟦 4. LATAR BELAKANG PERLUNYA DAKWAH (ANALISIS IPOLSOSBUD-HANKAM)

1. Ideologi

– Munculnya aliran pemikiran sesat, liberalisme agama, materialisme.
– Hanya dakwahlah yang mampu meluruskan ideologi umat.

2. Politik

– Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, rekayasa opini.
– Dakwah mencetak pemimpin berakhlak dan adil.

3. Sosial

– Perceraian meningkat, pergaulan bebas, kekerasan, narkoba.
– Dakwah memperbaiki karakter dan moral bangsa.

4. Ekonomi

– Riba, eksploitasi, ketimpangan ekonomi.
– Dakwah mendorong ekonomi halal dan zakat.

5. Pertahanan dan Keamanan

– Hoaks, radikalisme tanpa ilmu, konflik sosial.
– Dakwah menanamkan nilai perdamaian, persatuan, dan amanah.

Kesimpulan: Tanpa dakwah, bangsa akan hancur secara moral, sosial, dan peradaban.


🟦 5. DALIL NAQLI TENTANG WAJIBNYA DAKWAH

📌 A. Al-Qur’an

(1) Perintah dakwah secara umum

قَالَ اللهُ تَعَالَى:
﴿ وَادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ﴾
(النحل: ١٢٥)
“Ajaklah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik.”


(2) Dakwah ciri umat terbaik

قَالَ تَعَالَى:
﴿ كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ، تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ﴾
(آل عمران: ١١٠)
“Kalian adalah umat terbaik… memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar.”


(3) Larangan diam terhadap kemungkaran

﴿ وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ ﴾
(هود: ١١٣)
“Jangan condong kepada orang zalim.”


📌 B. Hadis Nabi

(1) Hadis amar ma’ruf nahi munkar

قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
« مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ… »
(رواه مسلم)
“Barang siapa melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangan…”


(2) Azab menimpa seluruh masyarakat bila dakwah ditinggalkan

قَالَ ﷺ:
« إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوُا الظَّالِمَ فَلَمْ يَأْخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللَّهُ بِعِقَابٍ »
(رواه الترمذي، صحيح الألباني)
“Jika manusia melihat orang zalim dan tidak mencegahnya, Allah hampir menimpakan hukuman pada mereka semua.”


(3) Azab terjadi bila kemaksiatan dibiarkan

قَالَتْ زَيْنَبُ:
أَنُهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ؟
قَالَ:
« نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ »
(رواه البخاري)
“Apakah kami binasa padahal di tengah kami ada orang shalih?”
Beliau menjawab: “Ya, jika kemaksiatan telah merajalela.”


🟦 6. DALIL AQLI (LOGIKA) PERLUNYA DAKWAH

  1. Manusia perlu bimbingan → tanpa dakwah, mereka mengikuti hawa nafsu.
  2. Kerusakan sosial tidak bisa diperbaiki kecuali dengan edukasi moral (dakwah).
  3. Syariat tidak akan tegak tanpa dakwah.
  4. Jika kebenaran tidak disampaikan, kebathilan akan mengambil tempatnya.

🟦 7. MANFAAT BERDAKWAH

Untuk diri sendiri

  • Pahala jariyah yang tidak terputus.
  • Dijaga dari fitnah dan kelalaian.
  • Menjadi manusia yang paling baik.

Untuk masyarakat

  • Stabilitas sosial.
  • Kota dan bangsa menjadi aman.
  • Muncul generasi berakhlak.

Untuk negara

  • Politik bersih.
  • Ekonomi halal.
  • Pertahanan keamanan kuat karena moral rakyat baik.

🟦 8. PAHALA BERDAKWAH

Nabi bersabda:

« فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ »
(رواه البخاري)

"Jika Allah memberi hidayah kepada satu orang melalui dirimu, itu lebih baik daripada unta merah."

Artinya:
Pahala berdakwah lebih besar dari harta paling berharga dunia.


🟦 9. DAMPAK NEGATIF JIKA TIDAK ADA YANG MAU BERDAKWAH

  1. Penyebaran penyimpangan akidah.
  2. Rusaknya moral generasi muda.
  3. Korupsi merajalela karena tiada kontrol moral.
  4. Perpecahan umat.
  5. Munculnya pemimpin zalim.
  6. Turunnya azab kolektif.

🟦 10. ANCAMAN BAGI YANG MENINGGALKAN DAKWAH

– Azab menyeluruh.
– Dicabut keberkahan hidup.
– Dianggap membiarkan kerusakan.
– Termasuk umat yang tidak menjalankan fungsinya:

﴿ لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا … كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنكَرٍ فَعَلُوهُ ﴾
(المائدة: ٧٨–٧٩)
“Mereka dilaknat karena tidak saling mencegah kemungkaran.”


🟦 11. CONTOH KASUS DI ZAMAN NABI & RASUL

A. Kaum Nabi Nuh

Tidak mau berdakwah kepada keluarganya → tenggelam.

B. Bani Israil

Membiarkan pelanggaran hari Sabtu → menjadi kera.

C. Umat Nabi Luth

Tidak mencegah perbuatan kaum → dibalik bumi.

D. Umar bin Khattab

Menegur keras pejabat zalim di masa kekhalifahan.

E. Abu Bakar

Mengatakan:
“Jika aku salah, luruskan aku!”

Ini dakwah kepada rakyat untuk menasihati pemimpin.


🟦 12. CONTOH KASUS KEKINIAN

  1. Generasi muda terpengaruh budaya destruktif → butuh dakwah.
  2. Fenomena judi online, narkoba, pornografi → butuh dakwah.
  3. Hoaks politik dan ujaran kebencian → butuh dakwah.
  4. Kerusakan moral publik → hanya dakwah yang bisa meredam.

🟦 13. SIMPULAN

  1. Dakwah adalah kewajiban seluruh umat, bukan hanya ulama.
  2. Dakwah adalah solusi seluruh masalah umat.
  3. Diam terhadap kemungkaran menyebabkan azab.
  4. Dakwah memperbaiki akidah, moral, politik, ekonomi, dan keamanan.
  5. Pahala dakwah amat besar dan tidak terputus.

🟦 14. PESAN MORAL

  • Jadilah mata air kebaikan.
  • Jangan diam terhadap kezaliman.
  • Sampaikan walau satu ayat.
  • Dakwah dengan hikmah, ilmu, dan akhlak mulia.

🟦 15. SARAN PRAKTIS

  1. Mulailah dari keluarga.
  2. Gunakan media sosial sebagai ladang dakwah.
  3. Sampaikan ilmu dengan santun dan terukur.
  4. Ikut majelis ilmu secara rutin.
  5. Dukung para dai dan ulama dengan doa, tenaga, dan harta.

Kamis, 09 Oktober 2025

DOA SETELAH TAHYAT AKHIR SEBELUM SALAM DALAM SHALAT

 

DOA SETELAH TAHYAT AKHIR SEBELUM SALAM DALAM SHALAT

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،

وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ،

وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

YA ALLAH,

 AKU BERLINDUNG KEPADA-MU DARI SIKSA NERAKA,

DARI SIKSA KUBUR,

DARI FITNAH KEHIDUPAN DAN FITNAH KEMATIAN,

SERTA DARI KEBURUKAN FITNAH AL-MASIH AD-DAJJAL."