( KUMPULAN PUISI DARI GURU TERCINTA )
Terkadang sentuhan hati
lebih berarti dari pada berjuta puja puji
Terkadang motivasi dan
doa lebih berguna dari pada bertriliyun harta
Terkadang nasihat lebih
bermanfaat dari pada bermacam obat
Kadang inspirasi jadi
solusi dari kekuatan hati
Kadang sahabat lebih
bermanfaat dari pada kekasih yang khianat
Kadang restu guru menjadi
pembuka segala pintu
Walau sabda beliau
setajam sembilu
Kadang kita butuh seseorang yang telah kita buang
ketika jiwa meradang
Kadang teman terasa diperlukan setelah dia hilang ditelan
zaman
Kadang aku dan kau saling membutuhkan setelah
segalanya tak memungkinkan
Kadang orang yang kita cintai berubah menjadi yang
paling kita benci
Kadang orang yang paling kita benci berubah menjadi
yang paling kita cintai
Kadang kita tertipa oleh nafsu yang menderu
Dan kala sadar, segalanya telah pudar…………….
Kadang kau lebih …………
Daripada
aku
Kadang…………...ouh….
Kamis, 16 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
Jalan kota Magelang Jogja
yang luas
Tak seluas hatimu
Kota Jogja yang lengkap
Tak selengkap inspirasimu
Berpuluh bangunan yang
kokoh
Tak sekokoh prinsipmu
Senyum sultan dan ratu
yang indah
Tak seindah airmatamu di
sajadah
Berjuta guru tulus
mendidik
Belum sebanding dengan
ikhlasmu dalam bimbing aku
Menuju qolbun salim
16 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
RINDUKU TAK BERTEPI
Kasih,
Basahnya sajadah jadi
saksi
Rinduku padaMu tak
bertepi
Kapan Kau panggil aku ke
rumahMu
Disini sepi
Orang-orang sibuk kejar
duniawi
Putus tali silaturahmi
Ku tak mengerti
Kasih,
Rinduku padaMu tak bertepi
Kapan Kau izinkan aku datang
Terbayang indah rumahMu
Terbayang manis senyumMu
Yang Kau pancarkan lewat ayat-ayatMu
Kasih,
PesanMu menumbuhkan
inspirasi
Melahirkan berjuta aksi
Memunculkan berbagai
prestasi
Harumkan anak negeri
Kasih,
Rinduku padaMu tak bertepi
Lindungi aku
Agar rinduku pada hambaMu
Tak ganggu cintaku padaMu
Kasih,
Jangan biarkan aku sendiri
Menapaki jejakMu
Tolong bimbing aku
Raih pintu rumahMu
Tuk nikmati cintaMu nan
suci
Dalam pelukMu abadi
Kasih,
Kapan aku izinkan sowan rumahMu
Rinduku tak bertepi
Senin 27 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
Matahari
Bangunlah
Bermilyar insan
Menunggu sinarmu
Terangi mereka
Dengan doamu
Karyamu
Prestasimu
Fatwamu
Senyummu
Tinggalkan duka lara
Sambutlah tangan Tuhanmu
Yang akan tuntun
langkahmu
Menuju cita dan cinta
Disini aku sujud
Melantunkan doa dan
dzikir
Untukmu
2 November 2011
_____________________________________________________________________________________Seluruh
makhluk membutuhkan Matahari
Untuk pertumbuhan dan
perkembangan seperti aku
Membutuhkan cahayamu untuk
menerangi kalbu
Menuntun arah laku
Wahai Matahariku
Mengapa hari ini tidak terbit ?
Adakah mendung yang menyelimutimu?
Sibaklah dengan cinta dan ketulusan
Maka segala mendung akan menyingkir
Dan badai pasti berlalu
Disini aku berdoa untukmu
Menanti senyummu
Terbitlah selalu
Matahariku
Sampai diujung waktu
Ketika pintu surga
Terbuka untuk kita
bersama
Yang saling setia
Dalam segala peristiwa
18 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
Andai kau tahu
Betapa pentingnya kau
dalam hidupku
Maka tidak akan pernah
tinggalkan aku
Walau sekejap waktu
Wahai matahariku
Terbitlah
Sinari seluruh makhluk yang membutuhkanmu
Sinari aku yang merindukanmu
Bumi Sambara Budhara
Memandang puncakmu dari
jauh
Berdiri megah dipelataran
Disudut kota Magelang
Sang budha bersujud
Dihadapannya
Bertapa, senandung sambil berdoa
Susun batu penuh cerita dan makna
Peinggalan nenek moyangku
Batu yang tersusun
menjadi satu
Walau keringat selalu
mengucur
Tapi semangat tak pernah
hancur
Megah
indah dinding stupa
Tersembul
diantara relief budha
Kejayaan
dimasa lalu
Tuk
dikenang anak cucu
Terpahat jelas gambaran
kehidupan
Kamadhatu sebagai
penopang
Rupadhatu sebagai badan
Arupadhatu mencapai
kesempurnaan
Ku lalui titian kehidupan
Kemajuan dimasa lampau
Betapa majunya peradaban
Menyusun bongkahan-bongkahan
Kepercayaan tercipta sebuah sarana
Mencapai nirwana
Ku akan menjagamu
Tetaplah berdiri megah
Borobudhurku
Demi kejayaan negeriku
JANJI SUCI KUBAWA MATI
Sorot mata dan senyummu
Pancarkan teguhnya jiwa
Beningnya kalbu
Izinkan aku bersemayam
direlung hatimu
Tuk belajar kearifan
Tuk pompa semangat juang
Dimedan laga memang aku meraung menerjang
Tapi izinkan manja padamu
Karena kau yang sangat paham aku
Biarkan ku bersandar sebentar lalu pamit
Bukan karena tak setia
Tapi karena ku tahu kau tercipta bukan untukku
Perih…
Tapi ku tak boleh
bersedih
Tak semua mimpi harus
terwujud
Kunanti kau di pintu
kubur
Bersama bersyukur
Pada Tuhankutuhanmu nan
masyur
Dalam indah surge yang
tak luntur
Biarkan janji suci kubawa mati
Tak semua orang harus mengerti
12 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
SURAT TERBUKA UNTUK
SEORANG HAMBA ALLAH
Bismillah
Saudaraku rohimakumulloh
Maafkan aku
Betapapun ku mencintaimu
Menyayangimu, merindumu
Tapi selama ini tak dapat
menjagamu
Tak bisa memeliharamu
Tak sempat disisimu setiap
waktu
Tak sanggup mengawasimu
Dan gagal wujudkan setiap
keinginanmu
Maafkan aku yang lemah ini
Yang tak dapat membanggakanmu
Aku akan pergi
Tuk berbenah diri
Kau tak usah khawatir
Telah hadir untukmu Kekasih
Yang Maha Pengasih
Yang selalu hadir untukmu
Yang selalu menjagamu
Yang selalu penuhi permintaanmu
Kekasih yang sangat setia padamu
Yang paham lahir batinmu
Pahami sifat dan keinginanmu
Yang menerimamu apa adanya
Yang sanggup membuatmu menjadi superstar
Yang sanggup dan rela berkorban untukmu setiap waktu
Yang akan bahagiakanmu selamanya tanpa hambatan apapun
Siapa dia kekasih yang hebat itu?
Dialah
Allah Yang Maha Perkasa
Yang tak pernah dusta
untukmu
Kau boleh lupakan aku
Aku rela
Kau bahagia bersamaNya
Selamanya
Maafkan aku yang rapuh
Yang membuatmu jenuh
Selamat berjuang
Bersama kekasihmu yang
dahsyat
Terdahsyat
Di dunia dan akhirat
Pemilik segala nikmat
Allahu Akbar
23 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
CERMIN
Wahai cermin
Telah kulihat kau
Di suatu sudut waktu
Kau cantik alami
Senyum khasmu getarkan
hati
Di bawah jemari kaki
Ku pinta padamu
Jangan sentuh wajahmu
Dengan make up kimiawi
Jangan lukis bibirmu
Dengan gincu berseri
Jangan bungkus ragamu
Dengan beragam mode terkini
Aku menyukaimu apa adanya
Wajahmu telah bercahaya
Karena wudhu
Bibirmu merona
Karena lantunan wahyu
Indah ragamu
Karena pakaian takwa
Jujur aku cemburu
Lihat fotomu dijagad semu
Simpan saja potretmu
Di balik misteri
Biarkan aku saja yang menikmati
Karena sayangku padamu
Tak bertepi
Cermin,
Ajari aku temukan makna
Di balik bayangmu yang
penuh pesona
1 januari 2012
_____________________________________________________________________________________
Wahai hamba Allah
Mari bersama menangis
Sebab,
Kadang tangis membuat
kita
terjaga siapakah kita
sebenarnya
kadang air mata lebih
jujur dan lebih bermakna
daripada sejuta tawa
pembungkus dusta
airmata yang bersumber
dari hati
sudah jarang kita miliki
padahal nilainya mahal
oleh Illahirobbi
Wahai hamba Allah
Aku ingin menangis bersamamu
Di atas sajadah panjang yang
tak
terukur oleh waktu
Disitulah
hakekatmu
Hakekatmu
menyatu
Tinggalkan
sejenak gebyar duniawi
Kita
simak kalam Illahi
Agar
kita temui lagi
Air
mata membanjiri pipi
Yang
akan menghanyutkan kita
Pada
dermaga surgawi
Wahai hamba Allah
Mari menangis bersama
Untuk pahami jalan-jalan
yang telah kita lewati
Sambil merangkai
ayat-ayat suci
Diperbatasan usia yang
tak pernah mengerti
22 Januari 2012
_____________________________________________________________________________________
Ketika Cinta Bertasbih
Maka,
Jarak, Waktu, Ruang dan
Kesibukan
Tak akan melenakan kita
Untuk saling setia
Saling menjaga
Saling support
Saling mendoakan
Menuju yang terbaik
Ketika Cinta Bertasbih
Kau dan aku selalu sejalan
Saling mencintai
Saling menyayangi
Walau kadang menyadari
Bahwa mencintai tak harus memiliki
Sebab,
Ketika Cinta Bertasbih
Kau dan aku diikat tali
kuat
Yakni iman dan taqwa
Bukan tali duniawi
Bukan ikatan ragawi
Yang sering membutakan
hati
Ketika Cinta Bertasbih
Akan mengantarkan pemilik
Kepada Sang Khalik
Sebagai makhluk terbaik
Semoga kau dan aku tetap shidiq
Walau segala telah jungkir balik
22 November 2011
_____________________________________________________________________________________
BISIK LAMPU PADA MUJAHID
Bumi makin tua dan zaman
pun makin kelam
Butuh mercusuar petunjuk
ke jalan benar
Dengan cintamu
Aku ingin jadi lampu
Berkedip-kedip
beri secerah cahaya
Tuntun
para musafir menapaki jejak utama
Di
tengah kacaunya dunia
Jalan memang terjal
berliku
Tak banyak yang tahu dan
mau
Karena terjerat beragam
nafsu
Wahai
Mujahid
Ku
ingin jadi lampu
Pencerah
kalbu
Mengiring
musafir taati rambu-rambu
Menuju Tuhanku Tuhanmu
Beri minyak atau setrum
Jika kau mau
Jadilah minyak dan setrum
bagiku
Kita saling
sinergi
Membangun
jati diri
Mengabarkan
kalam Illahi
Hilangkan segala tirai
dan hijab
Agar aku terus terang,
terang terus
Menjadi lampu bagi
generasi penerus
Jagalah aku wahai mujahid
Agar tetap dalam koridor
Yang Maha Wahid
20 September 2011
_____________________________________________________________________________________
Dalam diam
Kulihat diri sendiri
Kusimak potensi barangkali jadi prestasi
Dalam diam
Kudengar bisik nurani
Mempertanyakan laku budi
Masihkah setia napak jejak ilahi ?
Dalam diam
Ku eja ayat ayat suci
Yang telah banyak kukenali
Tapi sering ku khianati
Dalam diam
Ku nikmati kritik saran caci maki
Agar makin paham siapa aku ini
Dalam diam
Ku tersenyum malu pada ilahi
Belum ada prestasi
Di umur ini belum ada arti
Di usia ini cintaku pada dunia tlah mematikan hati
Padahal peti mati menghadang tiap hari
Dalam diam
Kucoba syukuri apa yang telah terjadi
Agar jernih memandang nikmat robbi
Dalam diam
Makin kupahami bahwa mencintai tidak harus memiliki
Mencintai bukan mendikte atau menguasai
Mencintai adalah memberi bijak bestari
Dalam diam
Kutemukan kunci kebahagian sejati
Bahwa aku milik ilahi akan kembali pada ilahi
Untuk mempertanggungjawabkan diri
Dalam diam
Kusadari kaulah guru terbaik yang pernah kumiliki
28 Juni 2012
_____________________________________________________________________________________
Aku
kehabissan kata kata
Untuk
melukiskan rinduku padamu
Aku
kehabisan kata kata
Untuk
menyatakan hormat dan kagumku padamu
karna
hormat dan kagumku padamu melebihi apa yang kau pikirkan
Aku kehabisan kata kata
Untuk mengabarkan betapa besar peranmu
dalam sejarah hidupku
Aku kehabisan kata kata
Untuk meyakinkanmu bahwa mencintai tidak
harus menyentuh
Karena rinduku bukan pada jasadmu kagumku
buat kalbumu , pemikiranmu , karyamu sanjungku untuk ahlak dan dakwahmu
Aku kehabisan kata kata
Untuk menjelaskan hakekat cinta sejati
bahwa mencintai tidak harus memiliki mencintai bukan untuk mendikte , apalagi
menguasai memncintai adalah memberi dan mempercayai
Aku kehabisan kata kata
Untuk mengukir kenangan bersamamu karna
darimu mengalir deras inspirasi darimu tumbuh pesat motivasi bersamamu tumbuh
subur kepercayaan diri tak pernah berhenti
Aku kehabisan kata kata
Untuk membuatmu gembira dan bangga di saat
kau ulang tahun yang mestinya berharga sebab kau lama puasa bicara tak tahu aku
harus berbuat apa
Aku kehabisan kata kata
Untuk mengajakmu kembali semula seperti
saat kenal perdana sebagai sahabat yang saling berfatwa
dan akupun kehabisan cinta sehingga tak
bisa mencintai siapa siapa tinggalah sepotong doa agar bersamamu aku masuk
surga
13 Juli 2012
_____________________________________________________________________________________
GURU,
PADAMU AKU BERLABUH
Guru,
Tlah
jauh aku melangkah
Mencari
rahmah
Di
jagad yang tak lagi ramah
Kutelusuri
jalan negeri negeri
Kutanyakan
pada pendeta biksu dan kyai
Kuadukan
pada ilmuwan pejabat dan politisi
Dimanakah
keadilan kejujuran dan kepedulian
Semua
menggeleng dengan berbagai topeng
Padahal
kemiskinan kejahatan dan tangis trus menggema
Tak
ada yang peduli
Aku
sedih aku marah aku ingin revolusi
Tapi
haruskah berbenah negri seorang diri
Guru,
Kucoba
mengais peduli kasih
Di
puing puing nurani yang mungkin masih bersih
Kudapati
caci maki benci dendam dan iri
Tak
ada yang sodorkan ayat ayat suci
Smua
sibuk mencari pembenaran diri
Rakus
meraup segala gebyar duniawi
Tak
pikirkan lagi kelanjutan generasi
Haruskah
aku lakukan revolusi ?
Guru,
Kucoba
bangun cinta sakinah mawaddah warohmah
Yang
terjadi luapan napsu tebaran fitnah
Tak
ada lagi cinta sejati seperti yang kau dongengkan
Rupa
harta dan jabatan tlah jadi ukuran
Dalam
membangun cinta murahan
Tak
ada yang fondasi ayat ayat suci
Rupanya
nurani terkubur gebyar duniawi
Smua
mengejar pesona raga , lupakan jiwa
Smua
mengagungkan jasmani,
Lupakan
sentuhan ruhani
Aku
gigit jari
Guru,
Aku
lelah aku rapuh
Ijinkan
padamu aku berlabuh
Di
samudra hatimu yang tak pernah keruh
Kutitipkan
cinta dan ruh
Sebelum
diambil oleh Yang Maha Teguh
Guru,
Ijinkan
bersamamu aku berbenah diri
Sambil
menunggu panggilan ilahi robbi
Kuyakin
bersamamu akan kudapati
Surga
yang selama ini kucari-cari
Tersenyumlah
Guru….
Agar
sisa nafasku masih punya arti…
1
Agustus 2012
_____________________________________________________________________________________SURAT RINDU BUAT KEKASIH
Kasih,
Sejak kau pergi tanpa kata Hatiku meronta bertanya tanya Kenapa
kau , dimana kau Adakah hasrat yang tak terjangkau Hingga lupakan segala kisah
lampau Kasih, Masih terbayang jelas olehku : Tajam sorot matamu Pancarkan
gelora jihad Indah senyummu Isyarat ketulusan jiwa Teduh wajahmu Alirkan ragam
pesona Membuatku simpuh rindukan fatwa Berguru padamu meniti jalan sorga Kasih,
Kembalilah pada posisi semula Kita setara, kita bersaudara Alirkan kembali
inspirasi dan motivasi Deraskan lagi doa saling menyemangati Jangan putuskan
silaturahmi Walau hati bergejolak penuh misteri Karna kita sama sama rindu
ilahi robbi Kasih, Jilbab ungu jadi saksi Kita masih saling menyayangi Dan
terus saling menyayangi Walau tidak saling memiliki Karna kasih sayang kita
bukan napsu Cinta kita bukan birahi Sayang kita adalah rahmat Yang Maha Rahmah
Cinta kita adalah penyelamat dakwah Kasih, Lupakan segala problema kita
Ingatlah : DEMI PENA DAN SEGALA KANDUNGANNYA
Kasih, Kan kukenang slalu Saat indah bersamamu Karna kau guru
terbaikku You are The Best My Inspiration
8
Oktober 2012
HARAPAN SEORANG ANAK
Ayah Ibu … Anak anakmu adalah titipan Ilahi Yang akan jadi saksi
di yaumil hisab nanti Apakah ayah ibu tlah jalani ayat suci Atau justru
nyimpang dari jejak Allah dan nabi
Ayah Ibu… Anak anakmu adalah titipan Ilahi Butuh iman, ibadah
dan siraman rohani Bukan sekadar harta tumpukan materi Anak-anakmu butuh
keteladanan budi bukan suapan nasehat, apalagi cacimaki anak-anakmu butuh ilmu
dan ketrampilan bukan deretan ingin ingin dan angan angan
Ayah Ibu … Kita semua tlah tahu Tak ada anak-anak hebat Tanpa
ayah ibu yang bermartabat Tak ada anak-anak berjaya Tanpa ayah ibu yang arif
bijaksana Tak ada anak-anak gagah dan manis Tanpa ayah ibu yang harmonis Maka,
wahai ayah ibu Di ssela sibuk merebut gebyar duniawi Lantunkan fatwa dan ayat
suci buat kami Berjamaah sujud pada robbi Perkuat laku dan hati Menerjang
tsunami kehidupan ini
Ayah Ibu… Anak-anakmu bukanlah dirimu Jangan paksa kami turuti
gengsi dan mimpi mimpimu Cukup keteladanan dan arahan bermutu Agar kami sukses
seiring jalannya waktu
Ayah Ibu Anak-anakmu kan jadi saksi laku Di hadapan Tuhanku
Tuhanmu Mari kita eja ayat per ayat Sebagai lentera sepanjang hayat Agar kita
bersama senyum di dunia ahirat
PESAN SEBELUM BERPISAH
Sobat, Sepertinya ada tanda Bahwa kita tidak akan sejalan lagi
Selamat berpisah, selamat jalan Biarkan aku tetap di sini Bersemayam dalam
norma Walau sepi tanpa pamrih Tapi kudapati ketentraman jiwa
Sobat, Sungguh jalanmu terjal berliku Dihiasi beragam ambisi
Hati-hati Bercerminlah banyak bercermin Barangkali masih ada yang perlu ditata
lagi Jangan ada sesal di kemudian waktu Ingatlah ribuan orang di belakangmu
Sobat, Bila masih mungkin, kembalilah pada nurani Dengarkan
suara suara hati Barangkali ada yang lebih baik Dari segala impianmu Bisa jadi
langkah langkah kecil Yang dijalani dengan suka cita dan ketulusan Akan lebih
bermakna dan tepat guna Daripada ambisi yang dibungkus permainan data Lihatlah
fakta Ada banyak tanya di sana Semua butuh solusi dengan kecerdasan hati Bukan
sekedar retorika atau adu argumentasi
Sobat, Ada salam dari malaikat pencatat laku Aku dan kau di
tunggu di ujung waktu Segeralah berwudlu
20
Januari 2013
ARTI SEBUAH SENTUHAN KALBU
Ada seorang pasien paruh baya yang sakit kronis. Ia limbung,
kehilangan jati diri. Kesibukan di kantor, organisasi, masyarakat, hiburan dan
olah raga tak memberi ketentraman. Hari demi hari dilewati dengan hampa tanpa
target, tanpa greget. Seolah olah hidup hanya untuk menunggu mati. Sampai suatu
hari, datanglah ABG ( anak baru gede ) membawa teka teki. Jendral, kera apa
yang pali besar ? Tanya ABG pada pasien. dengan senyum mengambang. Jendral yang
terbaring lemah di peraduan hanya menggeleng. " Ah, Jendral kan sudah
banyak tugas di berbagai pelosok negeri ini. Tentu tahu kera apa yang paling
besar ". Kembali ABG mengusik kenangan sang pasien sewaktu masih gagah
perkasa.. Akhirnya pasien pun tergugah. " Nak, siapa sih yang mau
memikirkan kera. Binatang rakus dan kadang jorok", celoteh pasien datar.
" Itu kan kera kecil. Kera biasa. Banyak orang tak peduli. Tapi kalau kera
terbesar, ouw, banyak orang berebut dengan segala taruhan. Antar bangsa bisa
berperang gara gara memperebutkan kera terbesar ini. Jendral sendiri pernah
memimpin pasukan untuk mempertahankan kera ini ", ledek ABG pada pasien. "He
yang benar kau bicara anak muda. Bisa kutembak kau kalau ngomong sembarangan.
Aku tak pernah perang memperebutkan kera, baik kera kecil maupun kera besar
" sergah sang pasien mulai ngotot dan berkeringat. Otot-otot yang tadinya
kendur nampak mengencang. Nampaknya pancingan ABG mulai mengena. " Oho
Jendral. Seingat saya, saya tak pernah bohong, tak pernah ngawur bicara ,
terutama kalau di depan Jendral. Kalau omongan saya salah, tembaklah aku dengan
senjata kebanggaanmu itu Jendral. Tapi jika omongan saya benar, silakan Jendral
menembak saya dengan senyuman. Senjata Jendral paling hanya bisa mematikan.
Tapi senyum Jendral bisa mematikan dan menghidupkan " , sang ABG terus
encoba menggali potensi sang Pasien yang dikenalnya sebagai Jendral. Pasien
yang bertahun tahun lemah tak berdaya, tiba tiba bangkit duduk, loncat berdiri
tepat di depan ABG. " Buktikan bahwa aku pernah perang tampil terdepan
memperebutkan kera " gertak pasien dengan suara nyaring ( padahal belasan
tahun bungkam , tak bersuara, tak percaya diri ). Dengan senyum lembut dan
penuh hormat, ABG mengingatkan sebuah kenangan pada pasien : " Wahai
Jendral. Ingatkah 15 tahun lalu Jendral berperang di perbatasan timur ? Jendral
tampil gagah berani. Ribuan pasukan tunduk patuh pada Paduka. Mereka rela mati
demi melaksanakan komando Paduka Jendral. Kalka itu pasukan Jendral diberi nama
IPM dengan seragam atas kuning matang, bawah coklat dengan semboyan Nun
Walqolami wamaa yasthurun ? " Ya saya ingat. Tapi itu perang membela
kerajaan, bukan memperebutkan kera " , sanggah sang pasien.. " Nah
itulah kera terbesar. Kalo kera kecil itu kera biasa. Tapi kalau kera terbesar
yang diperebutkan banyak orang, itu kerajaan ", jawab ABG sambil terus
tersenyum. Sang pasien kaget, lalu ambil sikap sempurna memberi hormat kepada ABG
dengan tatapan tajam wibawa sekali. Teringat di benak sang pasien, betapa dulu
dirinya gagah perkasa dielu-elukan oleh anak buah, masyarakat dan para tokoh
politik. Teka teki dan senyuman ABG menggugah kenangan jihad di masa lalu.
Seketika semangat sang pasien menyala-nyala ,berkobar kobar mengalahkan segala
rasa sakit dan mindernya. Lama sang pasien berdiri tegap sambil terus tangannya
memberi hormat. ABG sadar bahwa sang Jendral sedang teringat masa lalu sebagai
pemimpin besar yang mempunyai ribuan pasukan. Seolah olah sang pasien sedang di
tengah pasukan pemujanya. Kemudian dengan suara tegas lantang , ABG memberi
komando L tegaaaaaak, grak ! Sang pasien tertawa terbahak bahak , haaa haaa
haaa. Lalu tersenyum manis. Perlahan melangkah meraih tangan ABG. " Terima
kasih sahabatku, guruku, You are the best my inspiration. Sembuhlah Mantan
Jendral IPM yang sakit belasan tahun lalu. Bukan karena obat kimiawi atau jamu
herbal, tetapi karena sentuhan kalbu sang ABG yang tulus mengabdi pada sahabat.
Memang terkadang sentuhan kalbu lembut dan tulus itu lebih mujarab dari berjuta
obat dan beragam penanganan medis.
Dzikir Di Ujung Rindu Dzikir Di Ujung
Rindu
Ingin kulipat dunia agar aku mudah mendapatkanmu
Ijinkan aku pulang ke rumahmu lewat pintu kemesraan
Kuintip relung-relung kalbumu lewat jendela cinta
Kan kusapu segala yang membuatmu duka
Kubasuh cermin agar kau dan aku rajin mawas diri
Kan terus kunaiki tangga tangga wahyu ilahi agar jelas ku
memandangmu
Sesekali kuajak kau wisata hati dan ketika lelah kurebahkan jiwa
ini dalam ranjang cintamu
Kupijit kau dengan tasbih dan tahmid
Kucumbu kau dengan doa puji sampai ku terlelap dalam mimpi
surgawi kasih,
Ijinkan aku pulang ke rumahmu setiap waktu kini aku rajin
berwudlu menununggu panggilanmu
Di ujung waktu kasih, sungguh aku sangat rindu
27 Mei 2013
_____________________________________________________________________________________
AKU
KHILAF KE SEKIAN KALI
Saat cemas, ku sms dikau saat panik, ku curhat dikau saat kawan
kawan lari, kupanggil dikau kupinang dikau dengan bismillah dan kau hadir
sejukkan kalbu memberi keyakinan aku melangkah pede sangat pede Kala smuanya
sukses kulupakan kau kututup telingaku kupejamkan mataku tak sempat kuucapkan
trima kasih Duh, aku keliru lagi tak kuduga langkahku melebarkan sekat rasa
yang tlah lama ada mestinya kutahu tidak membenturkan ego ego yang tlah lama
bersebrangan kini pasti ada hati yg terluka Duh, andai kudengar bisik nuranimu
tentu badai itu reda berlalu Kini setelah kau tiada baru kurasakan betapa
engkau sangat berarti Sahabat, masih sudikah kau gandeng lagi tangan mungil ini
masih sudihkah kau bisikkan swara hati masih sudikah kau bantu aku mengelola
emosi kusadari kini aku khilaf ke sekian kali kau berhak marah dan tersinggung
Jika mungkin ku kan bersimpuh di ujung kakimu untuk meraih cahyamu Tapi....
masih mungkinkah ?
23
Juni 2013
_____________________________________________________________________________________
SENANDUNG RINDU BUAT GURU TERCINTA
Guru Luasnya samudra , tak seluas hatimu Tempatku berteduh
mencurahkan segala kisah dan keluh Senyum wibawamu, aku suka banget Tutur
bijakmu, aku rindu banget Ikhlas kiprahmu, mengurai segala ruwet Humor dan
sentilanmu membuatku greget
Guru, Darimu kudapati motivasi dan inspirasi meraih segala cita
dan mimpi Kala jiwaku guncang, kau bawa aku terbang meresapi segala sudut
pandang hingga kembali tenang dan tersenyum manis sebagai pemenang Kala ku
terjatuh, kau datang merengkuh setiap detik ku butuh tak sedikitpun kau
mengeluh hingga aku kembali teguh Aku terpeguh
Guru, Aku bangga menjadi bagian kecil kebesaran sejarahmu jasamu
kukenang slalu kuukir segala pesanmu sebagai penuntun laku
Guru Kau terlalu indah bagiku tak pantas aku menyentuhmu apalagi
mencoba memilikimu cukup mengenangmu sekeluarga tumbuhlah kedamaian di dada dan
aku tak pernah putus asa tuk meraih cintamu di surga
Biarlah kini dari jauh kupandangi senyum manismu bersama sang
pemilik hati
Guru Aku sangat mencintaimu lewat dzikir doaku kulantunkan terus
lagu rindu buatmu
17 Juli 2013