Sabtu, 11 Februari 2017

PUISI SANG JENDRAL

( KUMPULAN PUISI DARI GURU TERCINTA )
Terkadang sentuhan hati lebih berarti dari pada berjuta puja puji
Terkadang motivasi dan doa lebih berguna dari pada bertriliyun harta
Terkadang nasihat lebih bermanfaat dari pada bermacam obat
Kadang inspirasi jadi solusi dari kekuatan hati
Kadang sahabat lebih bermanfaat dari pada kekasih yang khianat
Kadang restu guru menjadi pembuka segala pintu
Walau sabda beliau setajam sembilu
                Kadang kita butuh seseorang yang telah kita buang ketika jiwa meradang
                Kadang teman terasa diperlukan setelah dia hilang ditelan zaman
Kadang  aku dan kau saling membutuhkan setelah segalanya tak memungkinkan
                Kadang orang yang kita cintai berubah menjadi yang paling kita benci
                Kadang orang yang paling kita benci berubah menjadi yang paling kita cintai
                Kadang kita tertipa oleh nafsu yang menderu
                Dan kala sadar, segalanya telah pudar…………….
                Kadang kau lebih …………
Daripada aku
Kadang…………...ouh….
Kamis, 16 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
Jalan kota Magelang Jogja yang luas
Tak seluas hatimu
Kota Jogja yang lengkap
Tak selengkap inspirasimu
Berpuluh bangunan yang kokoh
Tak sekokoh prinsipmu
Senyum sultan dan ratu yang indah
Tak seindah airmatamu di sajadah
Berjuta guru tulus mendidik
Belum sebanding dengan ikhlasmu dalam bimbing aku
Menuju qolbun salim
16 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
RINDUKU TAK BERTEPI
Kasih,
Basahnya sajadah jadi saksi
Rinduku padaMu tak bertepi
Kapan Kau panggil aku ke rumahMu
Disini sepi
Orang-orang sibuk kejar duniawi
Putus tali silaturahmi
Ku tak mengerti
                Kasih,
                Rinduku padaMu tak bertepi
                Kapan Kau izinkan aku datang
                Terbayang indah rumahMu
                Terbayang manis senyumMu
                Yang Kau pancarkan lewat ayat-ayatMu
Kasih,
PesanMu menumbuhkan inspirasi
Melahirkan berjuta aksi
Memunculkan berbagai prestasi
Harumkan anak negeri
                Kasih,
                Rinduku padaMu tak bertepi
                Lindungi aku
                Agar rinduku pada hambaMu
                Tak ganggu cintaku padaMu
Kasih,
Jangan biarkan aku sendiri
Menapaki jejakMu
Tolong bimbing aku
Raih pintu rumahMu
Tuk nikmati cintaMu nan suci
Dalam pelukMu abadi
                Kasih,
                Kapan aku izinkan sowan rumahMu
                Rinduku tak bertepi
Senin 27 Juni 2011
_____________________________________________________________________________________
Matahari
Bangunlah
Bermilyar insan
Menunggu sinarmu
Terangi mereka
Dengan doamu
Karyamu
Prestasimu
Fatwamu
Senyummu
Tinggalkan duka lara
Sambutlah tangan Tuhanmu
Yang akan tuntun langkahmu
Menuju cita dan cinta
Disini aku sujud
Melantunkan doa dan dzikir
Untukmu
2 November 2011
_____________________________________________________________________________________Seluruh makhluk membutuhkan Matahari
Untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti aku
Membutuhkan cahayamu untuk menerangi kalbu
Menuntun arah laku
                Wahai Matahariku
                Mengapa hari ini tidak terbit ?
                Adakah mendung yang menyelimutimu?
                Sibaklah dengan cinta dan ketulusan
                Maka segala mendung akan menyingkir
                Dan badai pasti berlalu
Disini aku berdoa untukmu
Menanti senyummu
Terbitlah selalu Matahariku
Sampai diujung waktu
Ketika pintu surga
Terbuka untuk kita bersama
Yang saling setia
Dalam segala peristiwa
                18 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
Andai kau tahu
Betapa pentingnya kau dalam hidupku
Maka tidak akan pernah tinggalkan aku
Walau sekejap waktu
                Wahai matahariku
                Terbitlah
                Sinari seluruh makhluk yang membutuhkanmu
                Sinari aku yang merindukanmu
24 Desember 2011

Bumi Sambara Budhara
Memandang puncakmu dari jauh
Berdiri megah dipelataran
Disudut kota Magelang
                Sang budha bersujud
                Dihadapannya
                Bertapa, senandung sambil berdoa
                Susun batu penuh cerita dan makna
Peinggalan nenek moyangku
Batu yang tersusun menjadi satu
Walau keringat selalu mengucur
Tapi semangat tak pernah hancur
Megah indah dinding stupa
Tersembul diantara relief budha
Kejayaan dimasa lalu
Tuk dikenang anak cucu
Terpahat jelas gambaran kehidupan
Kamadhatu sebagai penopang
Rupadhatu sebagai badan
Arupadhatu mencapai kesempurnaan
                Ku lalui titian kehidupan
                Kemajuan dimasa lampau
                Betapa majunya peradaban
                Menyusun bongkahan-bongkahan
                Kepercayaan tercipta sebuah sarana
                Mencapai nirwana
Ku akan menjagamu
Tetaplah berdiri megah
Borobudhurku
Demi kejayaan negeriku
                15 November 2011

JANJI SUCI KUBAWA MATI
Sorot mata dan senyummu
Pancarkan teguhnya jiwa
Beningnya kalbu
Izinkan aku bersemayam direlung hatimu
Tuk belajar kearifan
Tuk pompa semangat juang
                Dimedan laga memang aku meraung menerjang
                Tapi izinkan manja padamu
                Karena kau yang sangat paham aku
                Biarkan ku bersandar sebentar lalu pamit
                Bukan karena tak setia
                Tapi karena ku tahu kau tercipta bukan untukku
Perih…
Tapi ku tak boleh bersedih
Tak semua mimpi harus terwujud
Kunanti kau di pintu kubur
Bersama bersyukur
Pada Tuhankutuhanmu  nan masyur
Dalam indah surge yang tak luntur
                Biarkan janji suci kubawa mati
                Tak semua orang harus mengerti
12 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
SURAT TERBUKA UNTUK SEORANG HAMBA ALLAH
Bismillah
Saudaraku rohimakumulloh
Maafkan aku
Betapapun ku mencintaimu
Menyayangimu, merindumu
Tapi selama ini tak dapat menjagamu
Tak bisa memeliharamu
Tak sempat disisimu setiap waktu
Tak sanggup mengawasimu
Dan gagal wujudkan setiap keinginanmu
                Maafkan aku yang lemah ini
                Yang tak dapat membanggakanmu
                Aku akan pergi
                Tuk berbenah diri
                Kau tak usah khawatir
                Telah hadir untukmu Kekasih
                Yang Maha Pengasih
                Yang selalu hadir untukmu
                Yang selalu menjagamu
                Yang selalu penuhi permintaanmu
                Kekasih yang sangat setia padamu
                Yang paham lahir batinmu
                Pahami sifat dan keinginanmu
                Yang menerimamu apa adanya
                Yang sanggup membuatmu menjadi superstar
                Yang sanggup dan rela berkorban untukmu setiap waktu
                Yang akan bahagiakanmu selamanya  tanpa hambatan apapun
                Siapa dia kekasih yang hebat itu?
Dialah
Allah Yang Maha Perkasa
Yang tak pernah dusta untukmu
Kau boleh lupakan aku
Aku rela
Kau bahagia bersamaNya
Selamanya
Maafkan aku yang rapuh
Yang membuatmu jenuh
Selamat berjuang
Bersama kekasihmu yang dahsyat
Terdahsyat
Di dunia dan akhirat
Pemilik segala nikmat
Allahu Akbar
                23 Desember 2011
_____________________________________________________________________________________
CERMIN
Wahai cermin
Telah kulihat kau
Di suatu sudut waktu
Kau cantik alami
Senyum khasmu getarkan hati
                Di bawah jemari kaki
                Ku pinta padamu
                Jangan sentuh wajahmu
                Dengan make up kimiawi
                Jangan lukis bibirmu
                Dengan gincu berseri
                Jangan bungkus ragamu
                Dengan beragam mode terkini
                Aku menyukaimu apa adanya
Wajahmu telah bercahaya
Karena wudhu
Bibirmu merona
Karena lantunan wahyu
Indah ragamu
Karena pakaian takwa
                Jujur aku cemburu
                Lihat fotomu dijagad semu
                Simpan saja potretmu
                Di balik misteri
                Biarkan aku saja yang menikmati
                Karena sayangku padamu
                Tak bertepi
Cermin,
Ajari aku temukan makna
Di balik bayangmu yang penuh pesona
                1 januari 2012
_____________________________________________________________________________________
Wahai hamba Allah
Mari bersama menangis
Sebab,
Kadang tangis membuat kita
terjaga siapakah kita sebenarnya
kadang air mata lebih jujur dan lebih bermakna
daripada sejuta tawa pembungkus dusta
airmata yang bersumber dari hati
sudah jarang kita miliki
padahal nilainya mahal oleh Illahirobbi
                Wahai hamba Allah
                Aku ingin menangis bersamamu
                Di atas sajadah panjang yang
tak terukur oleh waktu
Disitulah hakekatmu
Hakekatmu menyatu
Tinggalkan sejenak gebyar duniawi
Kita simak kalam Illahi
Agar kita temui lagi
Air mata membanjiri pipi
Yang akan menghanyutkan kita
Pada dermaga surgawi
Wahai hamba Allah
Mari menangis bersama
Untuk pahami jalan-jalan yang telah kita lewati
Sambil merangkai ayat-ayat suci
Diperbatasan usia yang tak pernah mengerti
                22 Januari 2012
_____________________________________________________________________________________
Ketika Cinta Bertasbih
Maka,
Jarak, Waktu, Ruang dan Kesibukan
Tak akan melenakan kita
Untuk saling setia
Saling menjaga
Saling support
Saling mendoakan
Menuju yang terbaik
                Ketika Cinta Bertasbih
                Kau dan aku selalu sejalan
                Saling mencintai
                Saling menyayangi
                Walau kadang menyadari
                Bahwa mencintai tak harus memiliki
                Sebab,
Ketika Cinta Bertasbih
Kau dan aku diikat tali kuat
Yakni iman dan taqwa
Bukan tali duniawi
Bukan ikatan ragawi
Yang sering membutakan hati
                Ketika Cinta Bertasbih
                Akan mengantarkan pemilik
                Kepada Sang Khalik
                Sebagai makhluk terbaik
                Semoga kau dan aku tetap shidiq
                Walau segala telah jungkir balik
22 November 2011
_____________________________________________________________________________________
BISIK LAMPU PADA MUJAHID
Bumi makin tua dan zaman pun makin kelam
Butuh mercusuar petunjuk ke jalan benar
Dengan cintamu
 Aku ingin jadi lampu
Berkedip-kedip beri secerah cahaya
Tuntun para musafir menapaki jejak utama
Di tengah kacaunya dunia
Jalan memang terjal berliku
Tak banyak yang tahu dan mau
Karena terjerat beragam nafsu
Wahai Mujahid
Ku ingin jadi lampu
Pencerah kalbu
Mengiring musafir taati rambu-rambu
Menuju Tuhanku Tuhanmu
Beri minyak atau setrum
Jika kau mau
Jadilah minyak dan setrum bagiku
Kita saling sinergi
Membangun jati diri
Mengabarkan kalam Illahi
Hilangkan segala tirai dan hijab
Agar aku terus terang, terang terus
Menjadi lampu bagi generasi penerus
Jagalah aku wahai mujahid
Agar tetap dalam koridor
Yang Maha Wahid
20 September 2011
_____________________________________________________________________________________
  
Dalam diam
Kulihat diri sendiri
Kusimak potensi barangkali jadi prestasi
Dalam diam
Kudengar bisik nurani
Mempertanyakan laku budi
Masihkah setia napak jejak ilahi ?

Dalam diam
Ku eja ayat ayat suci
Yang telah banyak kukenali
Tapi sering ku khianati

Dalam diam
Ku nikmati kritik saran caci maki
Agar makin paham siapa aku ini

Dalam diam
Ku tersenyum malu pada ilahi
Belum ada prestasi
Di umur ini belum ada arti
Di usia ini cintaku pada dunia tlah mematikan hati
Padahal peti mati menghadang tiap hari

Dalam diam
Kucoba syukuri apa yang telah terjadi
Agar jernih memandang nikmat robbi

Dalam diam
Makin kupahami bahwa mencintai tidak harus memiliki
Mencintai bukan mendikte atau menguasai
Mencintai adalah memberi bijak bestari

Dalam diam
Kutemukan kunci kebahagian sejati
Bahwa aku milik ilahi akan kembali pada ilahi
Untuk mempertanggungjawabkan diri
Dalam diam
Kusadari kaulah guru terbaik yang pernah kumiliki              
28 Juni 2012
_____________________________________________________________________________________

Aku kehabissan kata kata
Untuk melukiskan rinduku padamu

Aku kehabisan kata kata
Untuk menyatakan hormat dan kagumku padamu
karna hormat dan kagumku padamu melebihi apa yang kau pikirkan

Aku kehabisan kata kata
Untuk mengabarkan betapa besar peranmu dalam sejarah hidupku

Aku kehabisan kata kata
Untuk meyakinkanmu bahwa mencintai tidak harus menyentuh
Karena rinduku bukan pada jasadmu kagumku buat kalbumu , pemikiranmu , karyamu sanjungku untuk ahlak dan dakwahmu

Aku kehabisan kata kata
Untuk menjelaskan hakekat cinta sejati bahwa mencintai tidak harus memiliki mencintai bukan untuk mendikte , apalagi menguasai memncintai adalah memberi dan mempercayai

Aku kehabisan kata kata
Untuk mengukir kenangan bersamamu karna darimu mengalir deras inspirasi darimu tumbuh pesat motivasi bersamamu tumbuh subur kepercayaan diri tak pernah berhenti

Aku kehabisan kata kata
Untuk membuatmu gembira dan bangga di saat kau ulang tahun yang mestinya berharga sebab kau lama puasa bicara tak tahu aku harus berbuat apa

Aku kehabisan kata kata
Untuk mengajakmu kembali semula seperti saat kenal perdana sebagai sahabat yang saling berfatwa
dan akupun kehabisan cinta sehingga tak bisa mencintai siapa siapa tinggalah sepotong doa agar bersamamu aku masuk surga

13 Juli 2012
_____________________________________________________________________________________
GURU, PADAMU AKU BERLABUH

Guru,
Tlah jauh aku melangkah
Mencari rahmah
Di jagad yang tak lagi ramah
Kutelusuri jalan negeri negeri
Kutanyakan pada pendeta biksu dan kyai
Kuadukan pada ilmuwan pejabat dan politisi
Dimanakah keadilan kejujuran dan kepedulian
Semua menggeleng dengan berbagai topeng
Padahal kemiskinan kejahatan dan tangis trus menggema
Tak ada yang peduli
Aku sedih aku marah aku ingin revolusi
Tapi haruskah berbenah negri seorang diri
Guru,
Kucoba mengais peduli kasih
Di puing puing nurani yang mungkin masih bersih
Kudapati caci maki benci dendam dan iri
Tak ada yang sodorkan ayat ayat suci
Smua sibuk mencari pembenaran diri
Rakus meraup segala gebyar duniawi
Tak pikirkan lagi kelanjutan generasi
Haruskah aku lakukan revolusi ?
Guru,
Kucoba bangun cinta sakinah mawaddah warohmah
Yang terjadi luapan napsu tebaran fitnah
Tak ada lagi cinta sejati seperti yang kau dongengkan
Rupa harta dan jabatan tlah jadi ukuran
Dalam membangun cinta murahan
Tak ada yang fondasi ayat ayat suci
Rupanya nurani terkubur gebyar duniawi
Smua mengejar pesona raga , lupakan jiwa
Smua mengagungkan jasmani,
Lupakan sentuhan ruhani
Aku gigit jari
Guru,
Aku lelah aku rapuh
Ijinkan padamu aku berlabuh
Di samudra hatimu yang tak pernah keruh
Kutitipkan cinta dan ruh
Sebelum diambil oleh Yang Maha Teguh
Guru,
Ijinkan bersamamu aku berbenah diri
Sambil menunggu panggilan ilahi robbi
Kuyakin bersamamu akan kudapati
Surga yang selama ini kucari-cari
Tersenyumlah Guru….
Agar sisa nafasku masih punya arti…
1 Agustus 2012

_____________________________________________________________________________________SURAT RINDU BUAT KEKASIH
Kasih,
Sejak kau pergi tanpa kata Hatiku meronta bertanya tanya Kenapa kau , dimana kau Adakah hasrat yang tak terjangkau Hingga lupakan segala kisah lampau Kasih, Masih terbayang jelas olehku : Tajam sorot matamu Pancarkan gelora jihad Indah senyummu Isyarat ketulusan jiwa Teduh wajahmu Alirkan ragam pesona Membuatku simpuh rindukan fatwa Berguru padamu meniti jalan sorga Kasih, Kembalilah pada posisi semula Kita setara, kita bersaudara Alirkan kembali inspirasi dan motivasi Deraskan lagi doa saling menyemangati Jangan putuskan silaturahmi Walau hati bergejolak penuh misteri Karna kita sama sama rindu ilahi robbi Kasih, Jilbab ungu jadi saksi Kita masih saling menyayangi Dan terus saling menyayangi Walau tidak saling memiliki Karna kasih sayang kita bukan napsu Cinta kita bukan birahi Sayang kita adalah rahmat Yang Maha Rahmah Cinta kita adalah penyelamat dakwah Kasih, Lupakan segala problema kita Ingatlah : DEMI PENA DAN SEGALA KANDUNGANNYA
Kasih, Kan kukenang slalu Saat indah bersamamu Karna kau guru terbaikku You are The Best My Inspiration
8 Oktober 2012 
HARAPAN SEORANG ANAK
Ayah Ibu … Anak anakmu adalah titipan Ilahi Yang akan jadi saksi di yaumil hisab nanti Apakah ayah ibu tlah jalani ayat suci Atau justru nyimpang dari jejak Allah dan nabi
Ayah Ibu… Anak anakmu adalah titipan Ilahi Butuh iman, ibadah dan siraman rohani Bukan sekadar harta tumpukan materi Anak-anakmu butuh keteladanan budi bukan suapan nasehat, apalagi cacimaki anak-anakmu butuh ilmu dan ketrampilan bukan deretan ingin ingin dan angan angan
Ayah Ibu … Kita semua tlah tahu Tak ada anak-anak hebat Tanpa ayah ibu yang bermartabat Tak ada anak-anak berjaya Tanpa ayah ibu yang arif bijaksana Tak ada anak-anak gagah dan manis Tanpa ayah ibu yang harmonis Maka, wahai ayah ibu Di ssela sibuk merebut gebyar duniawi Lantunkan fatwa dan ayat suci buat kami Berjamaah sujud pada robbi Perkuat laku dan hati Menerjang tsunami kehidupan ini
Ayah Ibu… Anak-anakmu bukanlah dirimu Jangan paksa kami turuti gengsi dan mimpi mimpimu Cukup keteladanan dan arahan bermutu Agar kami sukses seiring jalannya waktu
Ayah Ibu Anak-anakmu kan jadi saksi laku Di hadapan Tuhanku Tuhanmu Mari kita eja ayat per ayat Sebagai lentera sepanjang hayat Agar kita bersama senyum di dunia ahirat
1 November 2012

PESAN SEBELUM BERPISAH
Sobat, Sepertinya ada tanda Bahwa kita tidak akan sejalan lagi Selamat berpisah, selamat jalan Biarkan aku tetap di sini Bersemayam dalam norma Walau sepi tanpa pamrih Tapi kudapati ketentraman jiwa
Sobat, Sungguh jalanmu terjal berliku Dihiasi beragam ambisi Hati-hati Bercerminlah banyak bercermin Barangkali masih ada yang perlu ditata lagi Jangan ada sesal di kemudian waktu Ingatlah ribuan orang di belakangmu
Sobat, Bila masih mungkin, kembalilah pada nurani Dengarkan suara suara hati Barangkali ada yang lebih baik Dari segala impianmu Bisa jadi langkah langkah kecil Yang dijalani dengan suka cita dan ketulusan Akan lebih bermakna dan tepat guna Daripada ambisi yang dibungkus permainan data Lihatlah fakta Ada banyak tanya di sana Semua butuh solusi dengan kecerdasan hati Bukan sekedar retorika atau adu argumentasi
Sobat, Ada salam dari malaikat pencatat laku Aku dan kau di tunggu di ujung waktu Segeralah berwudlu
20 Januari 2013


ARTI SEBUAH SENTUHAN KALBU
Ada seorang pasien paruh baya yang sakit kronis. Ia limbung, kehilangan jati diri. Kesibukan di kantor, organisasi, masyarakat, hiburan dan olah raga tak memberi ketentraman. Hari demi hari dilewati dengan hampa tanpa target, tanpa greget. Seolah olah hidup hanya untuk menunggu mati. Sampai suatu hari, datanglah ABG ( anak baru gede ) membawa teka teki. Jendral, kera apa yang pali besar ? Tanya ABG pada pasien. dengan senyum mengambang. Jendral yang terbaring lemah di peraduan hanya menggeleng. " Ah, Jendral kan sudah banyak tugas di berbagai pelosok negeri ini. Tentu tahu kera apa yang paling besar ". Kembali ABG mengusik kenangan sang pasien sewaktu masih gagah perkasa.. Akhirnya pasien pun tergugah. " Nak, siapa sih yang mau memikirkan kera. Binatang rakus dan kadang jorok", celoteh pasien datar. " Itu kan kera kecil. Kera biasa. Banyak orang tak peduli. Tapi kalau kera terbesar, ouw, banyak orang berebut dengan segala taruhan. Antar bangsa bisa berperang gara gara memperebutkan kera terbesar ini. Jendral sendiri pernah memimpin pasukan untuk mempertahankan kera ini ", ledek ABG pada pasien. "He yang benar kau bicara anak muda. Bisa kutembak kau kalau ngomong sembarangan. Aku tak pernah perang memperebutkan kera, baik kera kecil maupun kera besar " sergah sang pasien mulai ngotot dan berkeringat. Otot-otot yang tadinya kendur nampak mengencang. Nampaknya pancingan ABG mulai mengena. " Oho Jendral. Seingat saya, saya tak pernah bohong, tak pernah ngawur bicara , terutama kalau di depan Jendral. Kalau omongan saya salah, tembaklah aku dengan senjata kebanggaanmu itu Jendral. Tapi jika omongan saya benar, silakan Jendral menembak saya dengan senyuman. Senjata Jendral paling hanya bisa mematikan. Tapi senyum Jendral bisa mematikan dan menghidupkan " , sang ABG terus encoba menggali potensi sang Pasien yang dikenalnya sebagai Jendral. Pasien yang bertahun tahun lemah tak berdaya, tiba tiba bangkit duduk, loncat berdiri tepat di depan ABG. " Buktikan bahwa aku pernah perang tampil terdepan memperebutkan kera " gertak pasien dengan suara nyaring ( padahal belasan tahun bungkam , tak bersuara, tak percaya diri ). Dengan senyum lembut dan penuh hormat, ABG mengingatkan sebuah kenangan pada pasien : " Wahai Jendral. Ingatkah 15 tahun lalu Jendral berperang di perbatasan timur ? Jendral tampil gagah berani. Ribuan pasukan tunduk patuh pada Paduka. Mereka rela mati demi melaksanakan komando Paduka Jendral. Kalka itu pasukan Jendral diberi nama IPM dengan seragam atas kuning matang, bawah coklat dengan semboyan Nun Walqolami wamaa yasthurun ? " Ya saya ingat. Tapi itu perang membela kerajaan, bukan memperebutkan kera " , sanggah sang pasien.. " Nah itulah kera terbesar. Kalo kera kecil itu kera biasa. Tapi kalau kera terbesar yang diperebutkan banyak orang, itu kerajaan ", jawab ABG sambil terus tersenyum. Sang pasien kaget, lalu ambil sikap sempurna memberi hormat kepada ABG dengan tatapan tajam wibawa sekali. Teringat di benak sang pasien, betapa dulu dirinya gagah perkasa dielu-elukan oleh anak buah, masyarakat dan para tokoh politik. Teka teki dan senyuman ABG menggugah kenangan jihad di masa lalu. Seketika semangat sang pasien menyala-nyala ,berkobar kobar mengalahkan segala rasa sakit dan mindernya. Lama sang pasien berdiri tegap sambil terus tangannya memberi hormat. ABG sadar bahwa sang Jendral sedang teringat masa lalu sebagai pemimpin besar yang mempunyai ribuan pasukan. Seolah olah sang pasien sedang di tengah pasukan pemujanya. Kemudian dengan suara tegas lantang , ABG memberi komando L tegaaaaaak, grak ! Sang pasien tertawa terbahak bahak , haaa haaa haaa. Lalu tersenyum manis. Perlahan melangkah meraih tangan ABG. " Terima kasih sahabatku, guruku, You are the best my inspiration. Sembuhlah Mantan Jendral IPM yang sakit belasan tahun lalu. Bukan karena obat kimiawi atau jamu herbal, tetapi karena sentuhan kalbu sang ABG yang tulus mengabdi pada sahabat. Memang terkadang sentuhan kalbu lembut dan tulus itu lebih mujarab dari berjuta obat dan beragam penanganan medis.
26 Mei 2013

Dzikir Di Ujung Rindu Dzikir Di Ujung Rindu
Ingin kulipat dunia agar aku mudah mendapatkanmu
Ijinkan aku pulang ke rumahmu lewat pintu kemesraan
Kuintip relung-relung kalbumu lewat jendela cinta
Kan kusapu segala yang membuatmu duka
Kubasuh cermin agar kau dan aku rajin mawas diri
Kan terus kunaiki tangga tangga wahyu ilahi agar jelas ku memandangmu
Sesekali kuajak kau wisata hati dan ketika lelah kurebahkan jiwa ini dalam ranjang cintamu
Kupijit kau dengan tasbih dan tahmid
Kucumbu kau dengan doa puji sampai ku terlelap dalam mimpi surgawi kasih,
Ijinkan aku pulang ke rumahmu setiap waktu kini aku rajin berwudlu menununggu panggilanmu
Di ujung waktu kasih, sungguh aku sangat rindu
27 Mei 2013
_____________________________________________________________________________________
AKU KHILAF KE SEKIAN KALI
Saat cemas, ku sms dikau saat panik, ku curhat dikau saat kawan kawan lari, kupanggil dikau kupinang dikau dengan bismillah dan kau hadir sejukkan kalbu memberi keyakinan aku melangkah pede sangat pede Kala smuanya sukses kulupakan kau kututup telingaku kupejamkan mataku tak sempat kuucapkan trima kasih Duh, aku keliru lagi tak kuduga langkahku melebarkan sekat rasa yang tlah lama ada mestinya kutahu tidak membenturkan ego ego yang tlah lama bersebrangan kini pasti ada hati yg terluka Duh, andai kudengar bisik nuranimu tentu badai itu reda berlalu Kini setelah kau tiada baru kurasakan betapa engkau sangat berarti Sahabat, masih sudikah kau gandeng lagi tangan mungil ini masih sudihkah kau bisikkan swara hati masih sudikah kau bantu aku mengelola emosi kusadari kini aku khilaf ke sekian kali kau berhak marah dan tersinggung Jika mungkin ku kan bersimpuh di ujung kakimu untuk meraih cahyamu Tapi.... masih mungkinkah ?
23 Juni 2013
_____________________________________________________________________________________
SENANDUNG RINDU BUAT GURU TERCINTA
Guru Luasnya samudra , tak seluas hatimu Tempatku berteduh mencurahkan segala kisah dan keluh Senyum wibawamu, aku suka banget Tutur bijakmu, aku rindu banget Ikhlas kiprahmu, mengurai segala ruwet Humor dan sentilanmu membuatku greget
Guru, Darimu kudapati motivasi dan inspirasi meraih segala cita dan mimpi Kala jiwaku guncang, kau bawa aku terbang meresapi segala sudut pandang hingga kembali tenang dan tersenyum manis sebagai pemenang Kala ku terjatuh, kau datang merengkuh setiap detik ku butuh tak sedikitpun kau mengeluh hingga aku kembali teguh Aku terpeguh
Guru, Aku bangga menjadi bagian kecil kebesaran sejarahmu jasamu kukenang slalu kuukir segala pesanmu sebagai penuntun laku
Guru Kau terlalu indah bagiku tak pantas aku menyentuhmu apalagi mencoba memilikimu cukup mengenangmu sekeluarga tumbuhlah kedamaian di dada dan aku tak pernah putus asa tuk meraih cintamu di surga
Biarlah kini dari jauh kupandangi senyum manismu bersama sang pemilik hati
Guru Aku sangat mencintaimu lewat dzikir doaku kulantunkan terus lagu rindu buatmu
17 Juli 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar