BAKTI KEPADA ORANGTUA
BAKTI KEPADA ORANGTUA
1.
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
2.
Alhamdulillahi robbil alamin
3.
Asyhadu anllaaa ilaaha illalloh, wahdahu laa
syariikalah
4.
Wa-asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warosuluh,
laa nabiya ba’dah
5.
Wassholaatu wassalaamu ‘ala Muhammad rasulillah
6.
Wa-‘ala alihi , wasohbihi , wamaa walah
7.
Hadirin yang mulia.....
8.
Pada kesempatan ini saya akan pidato dengan
judul “Berbakti Kepada Orangtua”
9.
Ada peristiwa sosial yang patut kita renungkan.
Bahwa seorang ibu mampu merawat 10 anak dengan baik. Tapi 10 anak belum tentu
mampu merawat seorang ibu.
10.
Banyak alasannya. Sibuklah, tidak mendapat ijin
suamilah, malas, repot dan sebagainya . Ini ironis.
11. Padahal ALLAH
berfirman :
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang
tua”
(QS. An Nisa: 36).
12.
Dari
ayat ini ,kita tahu bahwa berbakti kepada ayah ibu itu, hukumnya wajib. Yang
namanya wajib, jika dijalani mendapat pahala, jika diingkari, mendapat siksa.
13.
Hadirin , ingin mendapat pahala atau siksa ?
Tentu ingin mendapat pahala. Maka mari
kita berbakti kepada orangtua.
14.
Mau ? Bagaimana caranya ?
15.
Berikut
ini ada kisah inspiratif.
16.
Ada
seorang remaja putra mengantar ibunya ke Dokter Penyakit Jiwa
17.
Dokter
bertanya : Sakit apa ibumu , Nak ?
18.
Remaja menjawab
: Ibuku mengalami gangguan jiwa.Beliau sakit makin parah sejak ayahku meninggal dunia 5 tahun yang lalu.
19.
Ibuku,
sering meraung raung, mengamuk, menyakitiku. Sepertinya ibuku tak mengenaliku “
20.
Dokter kaget,
lalu bertanya :
Ibumu
tidak mengenalimu , Nak ?
21.
“Ya” , jawab remaja.
22.
“ Ibumu tak mengenalimu, menyakitimu , mengapa
kau peduli padanya ? , Tanya dokter (sambil mengusap butiran air mata)
23.
Dengan tenang , Remaja ungkapkan isi hatinya :
“ Bu Dokter ! Ibuku memang tidak mengenaliku. Tapi Allah tahu bahwa orang gila
ini adalah ibuku. Aku wajib merawatnya, menghormatinya, mencintainya, bahkan
aku sanggup berkurban apa saja demi ibuku`
24.
Aku rela putus sekolah , aku rela dicemooh
masyarakat karena tinggal bersama orang gila. Demi ibuku, demi surga yang kuimpikan
bersama ibuku tercinta .
25.
Dokter
terpaku membisu, menyembunyikan derai air mata yang makin deras.
26.
Begitu remaja dan ibunya keluar dari ruang
periksa, Bu Dokter ambrug sujud menagis sejadi jadinya ,sambil berujar .
27.
“Bertahun
tahun aku mendengar nasehat , agar anak bakti pada orangtua. Baru kali ini aku
tahu contoh praktik bakti seorang anak pada ibunya yang luar biasa, walau si
ibu gila.
28.
Ya
Allah, ampuni aku, yang selama ini cuek terhadap orangtua.
29.
Ampuni aku ,yang dokter jiwa ,tapi belum mampu
menjaga perasaan orangtua.
30.
Ampuni aku, yang belum sempat berbakti pada
orangtua, keburu mereka meninggal dunia.
31.
Astagfirullah ‘adziim
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِى وَلِوَ الِدَىَّ وَارْ حَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَا نِى صَغِيْرًا.
“Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku.
sayangilah mereka , seperti mereka menyayangiku
di waktu kecil.”
32.
Ya Allah, masukkanlah orangtuaku dalam
surgamu. Aamiin
33.
Hadirin ,
Dapat
kita simpulkan :
berbakti
kepada orangtua itu wajib,
seperti
apapun keadaan orangtua , harus kita mulyakan,
kita gembirakan,
kita sayangi.
Sejelek
apapun orangtua, wajib kita hormati.
34.
Saya mengajak,
Marilah
segera kita bakti pada orangtua dengan berbagai cara.
Sebab ,
rido Allah tergantung kepada rido orangtua.
Murka
ALLAH , tergantung murka orangtua
, begitu sabda Rasulullah
(HR.
Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)
35.
Saudaraku,
sempatkanlah berbakti kepada orangtua selagi beliau masih hidup, apalagi
setelah orangtua kita meninggal dunia
36.
Kita harus berani berkurban apa saja, demi
memulyakan orangtua
37.
Semoga kita semua masuk surga bersama ayah
bunda tercinta
38.
Aamiin
39.
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh
Banjarnegara
, 12 Agustus 2023
Pengasuh
Pondok Pesantren Cahaya Quran
Banjarnegara
Wiwin
Purwosetiono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar