UPAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA BANJARNEGARA
MELALUI GERAKAN
JAM BESI MAS
UUD
1945 mengamanatkan agar setiap WNI dan
pemerintah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Amanat ini hendaknya mendorong setiap manusia Indonesia untuk secara pribadi
atau kelompok, secara swadaya maupun secara
kedinasan terlibat aktif memajukan pendidikan informal, formal dan
formal. Sehingga dengan demikian ada gerakan individu , masyarakat maupun
instansi pemerintah untuk memajukan pendidikan di lingkungan masing masing.
Dalam
banyak kesempatan, Bapak Wakil Bupati Banjarnegara memberi informasi bahwa
prestasi belajar siswa Banjarnegara mulai tingkatan SD / MI, SMP / MTS , SMA / MA / SMK belum ideal
dibanding prestasi rata rata hasil tingkat propinsi Jawa Tengah. Prestasi
belajar siswa Banjarnegara belum mencapai peringkat 15 dari 35 kabupaten / kota
di Jateng. Bahkan prestasi untuk siswa SMP,
masih dalam kisaran ranking tiga dari bawah.
Hal
itu harus menggugah seluruh warga Banjarnegara untuk terlibat aktif dalam upaya
meningkatkan prestasi hasil belajar para pelajar di Banjarnegara dengan cara
yang sistematis, terprogram, terarah, terpadu, berkesinambungan dan halal.
Kata
halal perlu dicermati agar dalam setiap usaha meningkatkan hasil belajar
siswa , kita tidak berpikir apalagi terjebak pada tindakan atau kebijakan yang
melanggar norma agama, hukum, etika dan sopan santun .
Berkait
dengan hal tersebut di atas, untuk memajukan prestasi hasil belajar siswa
Banjarnegara , perlu dibentuk dan
digalakkan kegiatan JAM BESI MAS ( Jam belajar siswa dan masyarakat ) di setiap
desa di seluruh wilayah Banjarnegara .
Langkah ini dimulai dengan kebijakan membentuk desa percontohan gerakan JAM
BESI MAS masing masing satu di setiap kecamatan.
Yang
dimaksud dengan gerakan JAM BESI MAS adalah tindakan seluruh masyarakat secara
sadar , iklas dan visioner untuk
mendukung dan atau melaksanakan belajar dengan sungguh sungguh pada jam
tertentu yang telah disepakati lewat aturan bersama ( misal antara jam 18 – 20 ).
Pada
saat pemberlakuan JAM BESI MAS, diharapkan seluruh warga masyarakat mengutamakan, menghormati dan menciptakan
suasana yang kondusif agar para siswa
khususnya dan masyarakat pada umumnya
melakukan kegiatan belajar ( membaca ,
diskusi, kerja kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar ).
Untuk
membentuk gerakan JAM BESI MAS di setiap desa, diperlukan : (1) Sistem
pengorganisasian yang jelas, terpadu
dan terarah mulai di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan / desa sampai RW dan RT. (2) Visi, misi, tujuan,
target , program yang tepat guna. (3) Petunjuk pelaksanaan dan
petunjuk teknis. Sehingga perlu buku pedoman standar minimalis yang membuka
peluang pengembangan isi dan polanya. (4) Komunikasi dan koordinasi yang
jelas antar instansi dan lembaga ( Bupati, DPRD, Dindikpora, Bapeda, Kantor
Kominfo, Kepolisian, Dinbudpar , PGRI, Satpol PP , Camat ) sejak perencanaan,
pelaksanaan, monitoring, pembinaan dan evaluasi. Hal ini menjadi penting
agar tidak terjadi overlapping di
lapangan, bersinggungan, pertentangan atau saling mengandalkan yang berakibat
terhambatnya program , terlantarnya
program atau macet sama sekali.
Langkah-langkah
yang diperlukan
Pembentukan
dan pelaksanaan JAM BESI MAS menyangkut banyak lembaga , instansi dan beragam
karakter masyarakat yang mempunyai kemampuan dan kemampuan berbeda-beda. Diperlukan
langkah-langkah yang cerdas, cermat dan terpadu.
Pertama, untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman, sikap apatis atau
penolakan masyarakat, maka Bupati sebagai
pemegang kekuasaan, kewenangan dan kebijakan tertinggi di daerahnya harus pro
aktif memberi instruksi, inspirasi dan
arahan kepada Dindikpora , Bapeda, Dewan Pendidikan dan PGRI untuk merumuskan system pengorganisasian, visi, misi, tujuan,
sasaran, sarana prasarana, langkah-langkah pencapaian tujuan. Juga system pembinaan,
pengembangan, kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Termasuk di
dalamnya adalah sumber dana operasional , pembinaan dan pengembangan.
Kedua, segala perumusan tentang JAM BESI MAS disusun dalam Buku Pedoman sebagai acuan
pelaksanaan di lapangan dan sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Ketiga, pembentukan organisasi atau lembaga yang diamanati untuk
mengelola dan mengembangkan JAM BESI MAS mulai dari tingkat kabupaten ,
kecamatan, desa / kelurahan sampai RW dan RT.
Keempat, perlu kegiatan launching JAM BESI MAS dalam suatu event besar yang melibatkan
berbagai lembaga dan instansi terkait serta masyarakat dalam jumlah besar di
tempat strategis agar gema dan ruh JAM BESSI MAS dengan cepat didengar,
dilihat, dipahami dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, terutama para
pelajar dan orangtua yang masih mempunyai anak sebagai pelajar. Kegiatan
launching dimaksudkan agar JAM BESI MAS
mendapat sambutan dan dukungan penuh dari seluruh komponen masyarakat.
Kelima, sosialisasi seluk beluk JAM BESSI MAS dimulai dari tingkat
kabupaten , kecamatan, Desa, sampai RW , RT , PKK, Dawis, Karang Taruna. Jalur
pendidikan formal dan pendidikan non formal juga perlu digunakan untuk
sosialisasi ini, agar siswa PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTS,SMA/SMK/MA
dan para wali siswa cepat memahami dan mendukung JAM BESI MAS.
Sosialisasi dilakukan lewat workshop, sarasehan,
siaran radio, bulletin, pengajian-pengajian, website, facebook, tweter, baliho,
stiker, rapat wali murid dan lewat
berbagai kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Untuk
sosialisasi JAM BESI MAS, diperlukan kesungguhan peran setiap kepala instansi
pemerintah, lembaga pemerintah, ormas, partai politik,aparat desa / kelurahan, ulama,
budayawan, tokoh masyarakat, serta guru ( secara individual maupun lewat PGRI).
Kemudian untuk menanamkan nilai nilai juang, semangat, kebersamaan dan
ketekunan mensukseskan JAM BESI MAS perlu diciptakan mars, hymne dan lagu lagu
lain yang terkait.
Keenam,
setelah sosialisasi dipandang cukup ( misalnya dalam waktu enam bulan ), maka
masa pemberlakuan JAM BESI MAS dengan segala tata tertib dan kesepakatannya
segera dimulai di setiap wilayah RT.
Kegiatan dan
sarpras pendukung
Pengurus
Lembaga JAM BESI MAS dan seluruh warga masyarakat secara terjadwal mengusahakan dan memastikan
bahwa pada jam-jam tertentu yang sudah disepakati sebagai jam belajar siswa dan
masyarakat ada kegiatan belajar oleh pelajar dan masyarakat tertentu yang
aman, nyaman dan kondsif tanpa ada
ganguan atau hambatan dari pihak manapun. Kegiatan belajar dapat berupa
belajar mandiri, belajar kelompok, diskusi kelompok, kerja kelompok dan atau
lomba yang menyangkut pendalaman , pengembangan dan pengamalan ilmu
pengetahuan, teknolgi, agama dan atau budaya. Harus diupayakan agar dalam
kegiatan belajar ada pengawasan, pendampingan atau minimal pantauan orang yang
lebih dewasa agar kegiatan belajar menjadi makin berkualitas, baik proses
maupun hasilnya.
Untuk
medukung kegiatan JAM BESI MAS diperlukan
: (1) Workshop, diklat, diskusi periodik yang berkait dengan JAM BESI MAS ,(2)
penyelenggaraan Siaran Radio Pendidikan dan atau Radio Komunitas sebagai Radio
Pendidikan, (3) menghidupkan
kembali kegiatan semacam klompencapir dan lomba-lombanya, (4) tiap desa agar
memiliki dan mengembangkan BLOGSPOT, (5) sosialisasi yang terprogram dan
berkelanjutan ( lewat ceramah, stiker, bulletin, poster, surat edaran, sms
berangkai , website, blogspot, siaran radio dll ),(6)penugasan secara
proporsional oleh guru kepada siswa untuk mengerjakan tugas tugas yang mendorong
para siswa menjadi belajar dan bekerja secara
kelompok di rumah, (7) lagu ( hymne dan mars ) tentang gerakan JAM BESI MAS, (8)
lomba antar desa tentang
pengorganisasian dan kegiatan JAM BESI MAS, (9) Study banding antar kelompok
belajar masyarakat ,(10) Bantuan sarana dan atau dana stimulant kepada kelompok
kegiatan JAM BESI MAS ,(11) Peraturan Daerah , Peraturan Bupati, Peraturan Desa
pendukung JAM BESI MAS, (12) monitoring, pembinaan, evaluasi , (13) penghargaan
bagi perorangan , kelompok perorangan dan atau lembaga yang berjasa dan atau
berprestasi dalam pembinaan dan pengembangan JAM BESI MAS, (14) pemberian sanksi
yang tegas dan edukatif bagi pihak yang menghambat atau merusak
terselenggaranya JAM BESI MAS. Penegakkan aturan dan sanksi perlu melibatkan
Polisi, Satpol PP, Satgas PGRI,Kepala Desa / Kelurahan , Hansip dan Karang
Taruna.
Hasil yang diharapkan
Dari hasil terselenggaranya kegiatan JAM BESI MAS yang aman, nyaman, kondusif , terintegrasi , terararh dan terpadu diharapkan
: (1) terjadi peningkatan volume dan kualitas hasil belajar siswa,(2) peningkatan
interaksi social dan kerja sama antara pelajar dengan pelajar, pelajar dengan
keluarga, pelajar dengan anggota masyarakat, pelajar dengan lembaga – lembaga terkait
sehingga membantu perkembangan pola pikir, sikap, perlilaku, kecerdasan
,kreativitas dan prestasi belajar siswa yang positif dan tepat guna,(3) peningkatan
prestasi belajar siswa Banjarnegara secara bertahap menuju lima besar di
tingkat propinsi Jawa Tengah ,(4) makin kokohnya keharmonisan keluarga,
keguyupan masyarakat serta persatuan dan kesatuan bangsa,(5) mendorong
percepatan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta
nilai-nilai agama dan budaya di
lingkungan masing – masing sehingga terwujud masyarakat yang cerdas,
makmur, sejahtera, religious, berdaya saing dan disegani,
Sukses atau tidaknya kegiatan
JAM BESI MAS banyak tergantung kepada kesadaran, pemahaman , partisipasi dan kerja seluruh komponen
masyarakat serta kemauan politik dan kebijakan aparatur
pemerintah terutama Bupati dan DPRD. Maka seharusnya semua pihak
berpartisipasi langsung atau tidak langsung secara positif dalam setiap usaha
dan kegiatan JAM BESI MAS demi kejayaan diri sendiri, keluarga , masyarakat,
bangsa dan negara serta demi meraih ridlo, barokah dan pertolongan Alloh Yang
Maha Kuasa pada umumnya, serta demi peningkatan hasil belajar siswa
Banjarnegara menuju ranking lima besar di tingkat Propinsi Jawa Tengah.
BANJARNEGARA ,
26 November 2013
Purwo Setiono,S.Pd
Guru SMPN 2
Wanadadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar