Sabtu, 18 Mei 2019

PUISI DAKWAH DAN CINTA BANJARNEGARA: MEMAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL

PUISI DAKWAH DAN CINTA BANJARNEGARA: MEMAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL: (Karya : Purwo Setiono) Bangkit itu Melawan lupa Berpikir merdeka Menembus ruang dan waktu Tidak terkurung kepentingan Tida...

MEMAKNAI KEBANGKITAN NASIONAL


(Karya : Purwo Setiono)

Bangkit itu
Melawan lupa
Berpikir merdeka
Menembus ruang dan waktu
Tidak terkurung kepentingan
Tidak menjilat ketiak rezim

Bangkit itu
Memotret masa lalu, diolah jadi hikmah kebijakan
Bangkit itu,
Mengasah potensi diri menjadi solusi segala persoalan
Bangkit itu
Menguasai diri, menguasai segala langkah , menguasai  masa depan

Bangkit itu
Merubah paradigma jadi kemuliaan
Merubah kekuasaan jadi pelayanan
Merubah ancaman jadi harapan
Merubah musuh jadi mitra pergerakan

Di jalan surga
Bangkit itu ,
merubah curang jadi jujur
merubah murka jadi syukur
merubah peminta jadi penabur
merubah sengketa  jadi akur
merubah caci jadi puja
merubah benci jaadi cinta
merubah khianat jadi taubat

maka ,
ayo bangkit sebelum hari  berbangkit
jangan undang murka langit
tinggalkan segala perilaku pahit
dan tinggalkan segala ucap penyebab penyakit

Bangkitlah bangsaku
Bangkitlah negriku
Mengejar rido pemilik wahyu
                             
                                                             (Banjarnegara , minggu 19 Mei 2019)



Jumat, 03 Mei 2019

MENGAPA HARUS HIJRAH

YA YA YA
AKU HARUS PINDAH
di tempat ini aku terkenal salah dan salah
terus terusan kalah dan kalah
maka harus pindah
kutahu aku gegabah
belum jelas kiprah dan langkah
tapi isu sdh kusebar ke berbagai arah
ya ya ya
agar orang lain ikut merasa gelisah
seperti gelisahku digerogoti dosa spanjang sejarah
ya aku hrs pindah
kursiku sudah penuh masalah
kulihat teman temanku sdh mulai resah pasrah
diteriaki curang curang curang...
pendukungku tiarap , nyali hilang
Ya aku hrs pindah
dari jelek ke baik
dari pengkhianat ke jujur
dari salah ke benar
agar warga makin cerdik adil makmur
tak ada lagi ribut dan onar
ya ya ya
aku hrs pindah,
bukan ke luar propinsi
tapi keluar dari napsu syaitoni
Banjarnegara, 3 Mei 2019